Niccolò Machiavelli: Strategi Perang dalam The Art of War yang Tetap Relevan di Era Modern

Niccolò Machiavelli The Art of War
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Niccolò Machiavelli, seorang pemikir besar dari era Renaissance Italia, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia politik dan militer melalui karyanya, The Art of War. Buku ini, yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1521, menawarkan wawasan yang tajam tentang hubungan antara kekuatan militer, stabilitas politik, dan keberlangsungan negara. Dalam konteks modern, gagasan-gagasan Machiavelli masih sering dibahas, membuktikan bahwa pemikiran yang dituangkannya dalam buku tersebut melampaui batas waktu.

10 Kutipan Terbaik Niccolò Machiavelli yang Penuh Inspirasi untuk Kehidupan Modern

Latar Belakang: Italia dalam Kekacauan

Pada abad ke-16, Italia berada dalam kondisi politik yang terpecah-pecah. Negara-kota seperti Florence, Venesia, dan Milan sering terlibat dalam konflik, baik internal maupun eksternal. Pada masa itu, penggunaan tentara bayaran adalah praktik umum. Namun, Machiavelli memandang tentara bayaran sebagai ancaman serius karena mereka cenderung tidak loyal dan lebih berorientasi pada keuntungan pribadi daripada pembelaan terhadap negara.

Warisan Stoisisme: Filosofi Kuno yang Tetap Relevan untuk Kehidupan Modern

Melalui The Art of War, Machiavelli menyerukan perubahan radikal dalam cara negara mempertahankan diri. Ia mendorong pembentukan milisi rakyat, yaitu pasukan yang terdiri dari warga negara sendiri, sebagai upaya untuk mengamankan kedaulatan dan menjaga stabilitas politik.

Gagasan Utama dalam The Art of War

Pertempuran Terbesar Alexander Agung: Ketika 50.000 Pasukan Menaklukkan 250.000 Tentara Persia

Buku ini disusun dalam bentuk dialog antara seorang tokoh fiktif, Fabrizio Colonna, dan sejumlah warga Florence. Dalam dialog tersebut, Machiavelli mengungkapkan gagasannya tentang perang, pemerintahan, dan tanggung jawab warga negara terhadap pertahanan negara. Berikut adalah beberapa poin penting dari buku ini:

1.     Pentingnya Milisi Rakyat
Machiavelli menolak penggunaan tentara bayaran dan menekankan pentingnya milisi yang terdiri dari warga negara. Ia mengacu pada praktik militer Romawi kuno sebagai model ideal, di mana setiap warga memiliki kewajiban untuk mempertahankan negaranya. Menurutnya, milisi rakyat memiliki loyalitas yang lebih kuat dibandingkan tentara bayaran.

Halaman Selanjutnya
img_title