Belajar Filosofi Hidup dari Novel "Grass Grows by Inch" Karya Tse: Inspiratif dan Kaya Makna
- Handoko/istimewa
Kutipan pada sampul buku, "Hidup dalam kemiskinan harta tidak harus dilakoni dengan kemiskinan jiwa," menekankan bahwa kemiskinan materi bukanlah alasan untuk kehilangan kebahagiaan atau martabat. Hidup sederhana tetap bisa dijalani dengan penuh semangat dan makna. Filosofi ini relevan bagi pembaca generasi muda—milenial, Gen Z, dan Gen Alfa—yang sering kali menghadapi tekanan untuk mencapai kesuksesan secara instan.
Konteks Kehidupan Modern
Dalam era yang serba cepat ini, di mana kesuksesan sering diukur dari pencapaian besar, novel Grass Grows by Inch hadir sebagai pengingat bahwa hidup bukanlah perlombaan. Setiap proses kecil, seberat apa pun, memiliki arti penting. Filosofi ini menjadi relevan ketika melihat realitas banyak orang muda yang mengalami burnout akibat tekanan untuk berhasil dengan cepat.
Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa kasus depresi di kalangan anak muda meningkat hingga 25% selama dekade terakhir. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tekanan sosial yang memaksa mereka untuk terus bergerak tanpa jeda dilanda demam YOLO, FOMO dan FOPO. Dalam konteks ini, novel ini mengajarkan bahwa setiap langkah kecil tetap bernilai selama dilakukan dengan penuh kesadaran dan usaha.
Potongan Kisah yang Menginspirasi
Eddy, melalui pengalamannya sebagai mahasiswa yang tinggal di masjid, mengajarkan bahwa bahkan dalam keterbatasan, ada kekuatan untuk bertahan. Ini sejalan dengan kutipan Mahatma Gandhi: "Kekuatan tidak datang dari kapasitas fisik, tetapi dari kemauan yang gigih."
Saat Tse berhasil menyelesaikan pendidikan di luar negeri, ia membuktikan bahwa masa lalu bukanlah batasan. Kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang merasa terjebak dalam keterbatasan hidup.