Inilah Gaya Hidup Stoik yang Bisa Anda Peroleh Melalui JOMO dalam Keluhuran Etnaprana Indonesia
- Image Creator bing/Handoko
Malang, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan dan tuntutan, gaya hidup Stoik kian relevan dalam membantu manusia menemukan ketenangan batin. Filosofi Stoik, yang telah ada sejak ribuan tahun lalu, mengajarkan kita untuk menerima apa yang tidak bisa kita ubah, mengendalikan diri, dan hidup dengan penuh kesadaran. Di sisi lain, tren JOMO (Joy of Missing Out) telah memperkenalkan konsep kebahagiaan melalui melepaskan diri dari tekanan sosial dan keharusan untuk selalu "terhubung." Lalu, bagaimana jika kedua konsep ini digabungkan dalam kerangka keluhuran Etnaprana Indonesia?
Etnaprana, sebagai penghormatan mendalam terhadap budaya dan tradisi lokal, memberikan elemen yang memperkaya gaya hidup Stoik dan JOMO. Bayangkan pengalaman wisata yang tidak hanya membawa ketenangan jiwa, tetapi juga mendekatkan Anda dengan akar budaya bangsa, menciptakan harmoni antara diri dan alam.
Gaya Hidup Stoik: Seni Mengendalikan Diri
Para filsuf Stoik seperti Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus mengajarkan prinsip-prinsip yang berfokus pada ketenangan jiwa. Stoikisme menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada faktor eksternal, melainkan pada bagaimana kita merespons situasi. Ketika menghadapi tantangan, Stoik mengajarkan untuk tetap tenang, tidak bereaksi berlebihan, dan menghargai momen-momen yang dapat membawa kita pada kebijaksanaan.
Namun, bagaimana kita bisa mempraktikkan filosofi ini di era modern, di mana tekanan sosial begitu besar? Jawabannya ada pada JOMO. Dengan merangkul JOMO, kita belajar untuk berkata “tidak” pada tekanan untuk terus berpartisipasi dalam segala hal. Kita membebaskan diri dari kecemasan yang timbul akibat keinginan untuk selalu “update,” dan justru menemukan kedamaian dalam kehadiran dan kesederhanaan.
JOMO: Kesenangan dalam Keheningan
Joy of Missing Out adalah konsep yang mengajak kita untuk menikmati momen-momen tenang dan terputus dari dunia digital. Jika FOMO membuat kita cemas tentang hal-hal yang kita lewatkan, JOMO justru membawa kebahagiaan dengan melepaskan diri dari ekspektasi sosial. Wisata JOMO, misalnya, adalah saat Anda pergi ke tempat terpencil, jauh dari hiruk-pikuk kota, dan menikmati keindahan alam tanpa gangguan teknologi.