Kenali Body Dysmorphic Disorder (BDD), Gangguan Mental yang Dialami Artis Meghan Fox

Megan Fox dan Machine Gun Kelly
Sumber :
  • viva.co.id/showbiz/gosip

WISATA, Yogyakarta Belum lama, terungkap artis Megan Fox tengah berjuang dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD). Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mencintai tubuhnya.

Wisata JOMO: Temukan Kebahagiaan Melalui Stoicisme dan Etnaprana

Lantas, apa sebenarnya BDD itu?

Psikolog UGM, Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie., M.Psi., Psikolog. Menjelaskan, BDD sering disebut juga sebagai gangguan dismorfik tubuh. Menurut  Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang menjadi panduan diagnostik utama para profesional kesehatan mental, BDD merupakan salah satu masalah yang ditandai oleh kekhawatiran yang berlebihan terhadap kekurangan atau ketidaksempurnaan dalam penampilan fisik individu.  Seseorang yang mengalami masalah ini memiliki persepsi yang terdistorsi terhadap penampilan mereka sendiri,  meskipun mungkin tidak ada ketidaksempurnaan yang signifikan atau terlihat oleh orang lain.

Kebangkitan Stoikisme: Filosofi Kuno yang Menjawab Tantangan Era Digital

“Individu  dengan BDD biasanya sangat terobsesi dengan sedikit detil penampilan mereka, seperti bentuk wajah, ukuran hidung, bentuk tubuh, atau bagian tubuh lainnya. Mereka mungkin sering memeriksa penampilan mereka di cermin atau mencoba menyembunyikan “kekurangan” mereka dengan cara tertentu, seperti mengenakan banyak makeup atau pakaian tertutup,”paparnya.

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini mengatakan, bahwa BDD berbeda dari kekhawatiran umum tentang penampilan tubuh. Individu dengan BDD cenderung memiliki pikiran yang persisten dan mengganggu terhadap diri mereka. Kondisi tersebut menyebabkan penderitaan yang signifikan dan dapat memengaruhi perilaku dan fungsi individu.

JOMO: Seni Melarikan Diri dari Keriuhan Dunia Digital

Aisha menuturkan, BDD termasuk ke dalam salah satu kesehatan mental yang rentan dialami oleh individu dengan riwayat keluarga yang menderita BDD atau gangguan kecemasan lain. Hasil penelitian twin-study Enander, dkk (2017) menunjukkan bahwa secara moderate terdapat kemungkinan BDD diwariskan secara genetik.

“BDD juga cenderung terjadi di usia remaja dan dewasa, terutama pada perempuan,”ucapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title