INFO HAJI 2024: Inilah Mbah Imam, Jemaah Haji Berusia 100 Tahun dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Mbah Imam, Jemaah Haji Berusia 100 Tahun dari Kabupaten Pasuruan
Sumber :
  • infopublik.id

Surabaya, WISATA – Seorang jemaah haji bernama Imam Kartam Taselim yang berusia 100 tahun asal Kabupaten Pasuruan, merasa bersyukur, karena tahun 2024 ini mendapat panggilan menjadi tamu Allah SWT ke tanah suci.

Jemaah haji yang akrab dipanggil Mbah Imam tersebut menuturkan, pertama kali mendaftar haji pada tahun 2018, ketika dia berusia sekitar 94 tahun.

“Sebenarnya keinginan berhaji sudah ada sejak lama. Namun karena keterbatasan keuangan, pada tahun 2018 itu saya baru bisa mendaftar,” ujar Mbah Imam melalui pers rilis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, pada Kamis (23/5/2024).

Pada tahun 2018 lalu, Mbah Imam mendaftar dengan uang tabungan yang dimiliki, namun itupun belum mencukupi.

“Alhamdulillah, saya dibantu anak saya sehingga bisa mendaftar haji,” tuturnya.

Sebagai orang tua yang memiliki banyak anak, Mbah Imam tentu lebih mengutamakan kebutuhan anak-anaknya.

“Kalau sekarang, anak saya yang masih hidup ada empat, yang lain sudah meninggal. Sebagai orang tua, meskipun ingin sekali mendaftar haji, tetapi saat itu anak-anak juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi,” jelas Mbah Imam.

Ia  menekankan, jika sejatinya, ia mendapat panggilan berangkat haji pada tahun 2020.

“Saat itu, saya mendapat kuota prioritas lansia sehingga cepat mendapat panggilan haji, namun ternyata tidak jadi berangkat karena ada pandemi Covid-19,” katanya.

“Setelah tertunda empat tahun, Alhamdulillah saya tahun ini bisa berangkat bersama anak saya,” jelasnya.

Soal persiapan kondisi fisik menjelang berangkat haji, Mbah Imam mengaku tidak memiliki persiapan khusus.

“Saya sudah terbiasa berjalan kaki. Setiap hari saya ke sawah, ya meskipun cuma mengawasi saja di sana,” tukas Mbah Imam.

Bagi dirinya yang termasuk lansia, jarak yang ditempuh Mbah Imam pulang pergi dari rumah ke sawah cukup jauh, yakni sekitar 1,5 km.

“Alhamdulillah, saya masih kuat menempuh jarak sejauh itu setiap hari sendiri, tanpa dibantu orang lain. Saya juga belum memakai tongkat,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, putra Mbah Imam, Yoyok Wijaksono menambahkan, jika bapaknya tidak memiliki tips khusus untuk memiliki tubuh yang sehat, meskipun usianya sudah lebih dari satu abad.

“Bapak itu makannya ya biasa saja. Tahu tempe ya mau. Kalau Iduladha, makan sate kambing pun masih bisa banyak. Anak-anaknya malah yang khawatir kalau beliau kena darah tinggi. Tetapi waktu diperiksa, Alhamdulillah tekanan darahnya normal saja,” katanya.

Yoyok menambahkan, Mbah Imam masih sehat di usianya yang sudah lebih dari satu abad ini karena rajin beraktivitas.

“Bapak itu setiap hari ada saja kesibukannya. Katanya kalau tidak ngapa-ngapain malah sakit semua badannya. Alhamdulillah kadar gula, kolesterol, dan tekanan darah Bapak sejauh ini semua normal,” terang pria yang diketahui berprofesi sebagai wiraswasta ini.

Ayah dan sang anak merupakan jemaah haji yang tergabung dalam kloter 31.

Saat ini mereka sudah berada di tanah suci.

Selama di tanah suci, Mbah Imam akan mendoakan istrinya yang telah mendahului menghadap Ilahi.

Mbah Imam pun berharap, dia dan keluarganya senantiasa diberikan kesehatan dan kesejahteraan.

(Sumber: infopublik.id)

COVID-19: Ada Kasus Kematian Baru Covid-19, Puan Minta Program Vaksinasi Dimasifkan