Salat Iduladha di Kompleks Bumi Permata Sudiang, Makassar. Khatib Berpesan Cari Pemimpin yang Adil

Salat Ied di Lapangan Kompleks Bumi Permata Sudiang
Sumber :
  • wisata.viva.co.id

Makassar, WISATA – Salat iduladha di Kota Makassar salah satunya diselenggarakan di kompleks perumahan Bumi Permata Sudiang. Sejak sebelum pukul tujuh pagi, jamaah datang menuju lokasi salat, yaitu di lapangan di depan Masjid Babussalam.

IDULADHA 2024: Ketika Gama Abilawa Memudahkan Proses Penyembelihan Hewan Kurban...

Cuaca cerah dan langit biru menyambut para jamaah yang hadir dengan senyuman di wajah. Tak hanya orang dewasa, hadir juga lansia dan anak-anak, bahkan bayi di gendongan ibunya. Anak-anak siap salat dan juga siap membeli balon-balon yang banyak dijual di sekitar lapangan.

Imam salat dipercayakan kepada ustaz Alam Khadafi, sedangkan sebagai khatib adalah Prof Dr Nur Bahri Noer. 

UGM: Panduan Memilih Hewan Kurban dari Pakar Peternakan UGM, Simak Yuk

Rangkaian ibadah salat ied diawali dengan pembacaan laporan panitia, dilanjutkan dengan pembacaan tata cara salat, dan dilanjutkan dengan salat ied. Setelah salat, jamaah mendengarkan kutbah tentang makna berkurban.

Nur Bahri Noer dalam kutbahnya mengingatkan jamaah tentang awal mula turunnya perintah kurban. Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim tengah gundah karena ia telah menua sedangkan istrinya tidak juga mengandung. Di usia yang tak muda lagi kemudian Allah memberikan karunia berupa keturunan kepada Nabi Ibrahim. Tentunya karunia dari Allah ini diterima dengan penuh kesyukuran dan suka cita.

PRESIDEN Tetapkan 16 Hari Libur Tahun 2024, Ini Rinciannya

Waktu berlalu dan suatu ketika Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail, putranya yang sangat ia sayangi. Tentu hal ini menyebabkan dilema di hati Nabi Ibrahim. Ia pun berkata kepada Ismail.

“Wahai ananda aku melihat dalam mimpi aku mendapat perintah dari Allah untuk menyembelihmu bagaimana pendapatmu?”

Nabi Ismail ternyata menerima hal tersebut dengan bijak.

“Ayahanda jalankanlah perintah itu, insyaAllah aku akan sabar. Yang aku minta asahlah pisau tajam-tajam agar aku tak merasa sakit, kedua tutuplah mata ayah agar ayah tega, ketiga bawalah bajuku yang berlumuran darah kepada ibuku, sebagai kenang-kenangan.”

Pada saat pisau tajam nyaris menebas leher Ismail, secara ajaib Allah mengganti tubuh Ismail dengan seekor domba. 

Peristiwa pengorbanan Ismail ini merupakan simbol bahwa anak adalah godaan duniawi. Orang tua rela melakukan apapun untuk anaknya, bahkan kadang hal itu sampai membuat ia lalai pada tanggung jawabnya. 

Ibrahim adalah pemimpin yang telah melampaui godaan terlalu cinta pada dunia (anak). Ia dapat memilih lebih mentaati perintah penciptanya. Sesungguhnya anak pun adalah titipan dari Allah sehingga kapan pun Ia minta kita harus mengikhlaskan.

Jika cinta seorang pemimpin kepada Allah terkalahkan oleh cinta kepada keluarganya, maka kehancuran yang akan menimpanya. Nur Bahri Noer mencontohkan beberapa kasus di Indonesia di mana para pemimpin terlalu mencintai keluarga sehingga justru kecintaan itu malah membawa hal yang tidak baik.

Penyembelihan hewan kurban hanyalah sebagai simbol, karena Allah tidak butuh daging, namun ketakwaan manusialah yang diharapkan. Nur mengimbau kepada para pemimpin agar menjauhi korupsi, karena menjadi pemimpin yang baik adalah juga bukti ketakwaan kepada Allah SWT.

Terakhir Nur menyebutkan keinginan masyarakat Indonesia adalah sebuah negara sejahtera di bawah lindungan Illahi. Nur memberikan pesan kepada jamaah bahwa sebentar lagi negara kita akan menyambut pesta demokrasi, oleh sebab itu pilihlah pemimpin yang adil dan jujur, yang memegang nilai-nilai kebaikan serta rela berkorban, mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Nur mengakhiri kutbahnya dengan doa yang panjang dan mengharukan. Salat ied selesai dan jamaah membubarkan diri dengan tertib.