Tingkatkan Kualitas Pengamatan, Badan Geologi Modernisasi 160 Alat Pemantauan

Alat pantau gunung api
Sumber :
  • esdm.go.id

WISATA – Perubahan iklim beberapa tahun terakhir ini menyebabkan banyak terjadi bencana alam. Dimulai dari naiknya permukaan air laut yang lebih cepat, turunnya permukaan tanah, hujan lebat, angin beliung, aktifnya gunung api, gempa dan lain sebagainya. Sebagai tindakan preventive, pemantauan gejala alam ini terus menerus dilakukan dan ditingkatkan.

GUNUNG SEMERU: Alami Erupsi pada Sabtu Sore, Tinggi Letusan Capai 1.500 Meter

Khususnya untuk pemantauan gunung api aktif Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepanjang tahun 2023 telah memodernisasi alat-alat pemantauan gunung api pada pos-pos pemantauan sebanyak 160 unit sehingga total alat yang sudah dimodernisasi menjadi 1.063 unit. selain memodernisasi alat, Badan Geologi juga melakukan renovasi dan pengembangan pos gunung api agar petugas yang berjaga lebih nyaman dalam bekerja.

Modernisasi alat dilakukan Badan Geologi sebanyak 160 sehingga total alat yang telah dimodernisasi sebanyak 1.063unit serta pengembangan pos pengamatan gunung api di seluruh Indonesia.  Selain memodernisasi alat pemantauan, untuk memitigasi bencana geologi juga telah memetakan kawasan rawan geologi dalam bentuk peta, penyebaran informasi dan sosialisasi mitigasi bencana geologi serta kegiatan tanggap geologi.

Penemuan yang Tidak Disengaja di Danau Pátzcuaro mengungkap harta karun pra-Hispanik

Dalam menjalankan fungsinya dalam pembangunan pilar geologi Geo-Hazards, selain memodernisasi alat, Badan Geologi juga telah melaksanakan Pemetaan Geologi Gunung api sebanyak 116 peta, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api sebanyak 111 peta, Pemetaan KRB Gempa bumi sebanyak 51 peta; Pemetaan KRB Tsunami sebanyak 58 peta, Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah sebanyak 12 peta.

Kegiatan-kegiatan lainnya yang juga dilakukan Badan Geologi sepanjang tahun 2023 berkaitan dengan mitigasi bencana geologi adalah pembuatan Peta Penurunan Muka Tanah sebanyak 16 peta, Peta Zona Kerentanan Likuifaksi sebanyak 12 peta dan Pemasangan Landslide Early Warning System 11 unit. Badan Geologi telah bekerja sama dengan institusi dan badan lain berkaitan dengan kebencanaan untuk menghasilkan layanan percepatan informasi mitigasi bencana kepada masyarakat.

Prakiraan Cuaca Daerah Istimewa Yogyakarta, Tanggal 2 Juli 2024

Kolaborasi yang telah dilakukan dengan beberapa badan antara lain dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) kemudian BMKG dan BNPB adalah dalam rangka percepatan layanan mitigasi bencana telah menghasilkan peta kawasan rawan bencana skala detail yakni 1:3.500. Kolaborasi dalam kegiatan penyelidikan ini sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

 

Halaman Selanjutnya
img_title