Kebijakan Hilirisasi Pemerintah Indonesia Tuai Hasil Positif

smelter
Sumber :
  • IG/kesdm

WISATA – Kebijakan pemerintah terkait hilirisasi dinilai tepat dan mulai menuai hasil positif terhadap postur neraca perdagangan. Indikator itu tergambarkan dari perubahan struktur ekspor Indonesia, yang semula fokus pada ekspor komoditas beralih menjadi ekspor manufaktur, seperti terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang surplus selama 43 bulan berturut-turut.

Hilirisasi Sumber Daya Alam di Tiga Sektor, Pengolahan Nonmigas jadi Andalan di Tahun 2024

Perubahan struktur ekspor itu dibenarkan oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. Menurutnya, kebijakan hilirisasi mulai memberikan manfaat positif terhadap neraca perdagangan Indonesia. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus perdagangan pada November 2023 mencapai USD2,41 miliar. Sementara, surplus akumulatif periode Januari-November 2023 mencapai USD33,63 miliar. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga berpendapat sama. Bahkan, dia menambahkan, deru mesin manufaktur di tanah air semakin menggemuruh hingga akhir 2023. Kepercayaan diri ini tecermin dari capaian positif Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global, pada Desember 2023 berada di posisi 52,2 atau naik 0,5 poin dibanding bulan November yang menempati level 51,7.

Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berjalan Lancar, Menhub: Keselamatan Adalah Prioritas Utama

Menperin mengemukakan, kondisi sektor manufaktur di Indonesia terus membaik lantaran juga didukung dari beragam kebijakan strategis pemerintah yang telah berjalan secara on the right track. Namun, terdapat kebijakan yang belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan sektor industri, antara lain, penerapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Masih banyak perusahaan industri yang belum menerima manfaat harga gas USD6 per MMBTU.

Tak hanya itu, dalam pelaksanaannya masih banyak sektor industri yang memperoleh volume gas lebih rendah atau tidak sesuai dengan jumlah yang sudah menjadi kontrak antara industri dan pihak penyedia. Menperin menambahkan bahwa kebijakan lainnya yang dibutuhkan adalah pengendalian impor. Sebab, ada opportunity lost yang dihadapi sektor manufaktur kita akibat kedua hal tersebut.

Kampus Vokasi Baru Astratech Resmi Beroperasi, Target Mahasiswa Sebanyak 2.000 Orang

pembangunan smelter

Photo :
  • IG/kesdm
Halaman Selanjutnya
img_title