HUT JAKARTA: Transformasi Angkutan Umum di Jakarta, Tempo Doeloe Hingga Kini. (Bagian 2 - Habis)
- Instagram@MRT Jakarta
TransJakarta resmi menjadi bus angkutan umum sejak tahun 2004. Kehadiran bus TransJakarta ini menjadi solusi dan mengubah wajah transportasi umum di ibu kota. Tercatat sampai tahun 2020, TransJakarta sudah mengoperasionalkan 4079 bus. Adapun, sebanyak 3203 bus milik operator dan sebanyak 876 bus merupakan swakelola. TransJakarta memiliki 13 koridor yang beroperasi hingga saat ini dengan jumlah halte sebanyak 200 halte. Tarif TransJakarta relatif murah yakni Rp 3.500 hingga sekarang ini. Sejak tahun 2013, sistem pembayaran tiket di halte TransJAkarta memakai kartu elektronik di semua koridor.
TransJakarta terus meningkatkan pelayanannya kepada publik, pada tahun 2016 TransJakarta meluncurkan bus TransJakarta khusus wanita dengan warna pink. TransJakarta juga membuka lowongan untuk pengemudi wanita, masih banyak lagi perbaikan yang dilakukan transJakarta untuk memberi kenyamanan para penumpangnya.
10. KRL (Kereta Rel Lisrik) Commuter Line.
Kereta listrik di Jakarta sudah ada sejak tahun 1925 saat masih menjadi Batavia di masa kolonial Belanda. Pertama kali digunakan untuk menghubungkan Batavia dengan Jatinegara atau Meester Cornelis. Sempat tidak difungsikan sejak tahun 1960, namun sejak tahun 1976, KRL kembali digunakan sebagai moda transportasi massal hingga sekarang yang menghubungkan Jakarta dengan wilayah sekitarnya.
11. Moda Raya Terpadu Jakarta atau Mass Rapid Transit (MRT)