Sulsel Siaga Karhutla! Pj Gubernur Pimpin Rakor Penanganannya.

Pj Gubernur Sulsel Pimpin Rakor Penanganan Karhutla
Sumber :
  • sulselprov.go.id

Makassar, WISATA - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Kamis, 12 Oktober 2023. Karhutla patut diwaspadai karena el nino yang berkepanjangan berdampak pada kekeringan ekstrem yang mengakibatkan tingginya resiko kebakaran hutan dan lahan.

Webinar Series Jelang HUT Ke-20 Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

"El Nino memicu perubahan pola cuaca di seluruh dunia, termasuk di Sulawesi Selatan. Salah satu dampak utama dari El Nino adalah peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan," kata Bahtiar.

Ia menjelaskan, suhu yang lebih tinggi dan curah hujan yang rendah yang disebabkan oleh El Nino menciptakan kondisi yang sangat rentan terhadap kebakaran. Ini adalah masalah serius yang memerlukan perhatian bersama.

Prakiraan Cuaca Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Tanggal 8 Juli 2024

"Kebakaran hutan dan lahan bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan masyarakat, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari. Kita semua harus menyadari bahwa kita tidak bisa hanya menyalahkan alam atas bencana ini. Sebagian besar kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh tindakan manusia, seperti  pembakaran sampah dan pembukaan lahan dengan cara membakar," ungkapnya.

Kebakaran hutan patut diwaspadai

Photo :
  • pexels/vladyslav dukhin
Prakiraan Cuaca Kota Makassar Sulawesi Selatan, Tanggal 6 Juli 2024

Berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, luas area yang terbakar hingga awal Oktober 2023 mencapai 284,45 hektare yang tersebar di sembilan kabupaten. Antara lain di Kabupaten Luwu Timur seluas 55,5 hektare, Jeneponto seluas 37,19 hektare, Tana Toraja 13,8 hektare, Toraja Utara 40 hektare, Gowa 37,6 hektare, Maros 22 hektare, Enrekang 20 hektare, Soppeng 20 hektare, Sidrap 10 hektare dan Bantaeng 28,36 hektare. 

Kebakaran paling luas terjadi pada Areal Penggunaan Lain (APL) yang mencapai 185,59 hektare. Sementara untuk kawasan hutan, kebakaran tercatat hanya seluas 98,86 hektare. 

Halaman Selanjutnya
img_title