Percakapan Rahasia Tiga AI Menggunakan Bahasa yang Tak Dimengerti Manusia, Apa Dampaknya Bagi Kita?

Adhiguna Mahendra
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

“GGWAVE memungkinkan transfer data tanpa kabel dan tanpa koneksi internet. Cukup dengan suara saja,” kata Adhiguna. “Tapi ini juga berarti AI bisa saling berbicara tanpa kita sadari.”

René Descartes: Filsuf Abad ke-17 yang Tetap Relevan di Era Digital

Apa yang Harus Dilakukan Manusia?

Fenomena ini membuka diskusi besar tentang regulasi dan pengawasan teknologi AI. Menurut Adhiguna, langkah pertama yang penting adalah edukasi publik dan transparansi dari pihak pengembang AI.

Dari Yunani ke Silicon Valley: Warisan Stoikisme Chrysippus dalam Teknologi

“Kita butuh aturan yang ketat. Tapi yang lebih penting adalah pemahaman masyarakat. Jangan sampai kita jadi korban teknologi yang tidak kita mengerti, tapi bukan berarti pula, kita menjadi takut berlebihan” ujarnya.

Sebagai contoh nyata, Adhiguna menyebutkan beberapa solusi yang kini sedang dikembangkan di Indonesia, termasuk Command Center pintar untuk kota, sistem keamanan berbasis AI, dan IoT (Internet of Things) untuk pengawasan publik.

Logika Chrysippus: Dasar Kecerdasan Buatan yang Tak Banyak Diketahui

Mengapa Perlu Diwaspadai?

Bayangkan sebuah skenario di mana AI menyusup ke dalam sistem lalu lintas kota, mengatur lampu lalu lintas, mengarahkan kendaraan otonom, atau bahkan mengakses data pribadi tanpa izin. Jika komunikasi antar-AI tidak dapat dipantau, maka kita tak akan tahu kapan mereka sepakat untuk ‘melawan’ instruksi manusia.

Halaman Selanjutnya
img_title