Victor Lustig, Penipu Romantis Tanpa Kekerasan yang Lolos dari Penjara Hanya dengan Kata-Kata
- https://x.com/a_otama
Malang, WISATA – Jika membayangkan seorang penipu ulung, mungkin yang muncul di benak adalah sosok kasar, manipulatif, dan tak segan menggunakan kekerasan. Namun semua gambaran itu langsung runtuh ketika nama Victor Lustig disebut. Pria flamboyan asal Cekoslowakia ini adalah pengecualian yang memukau: ia tak pernah sekalipun menggunakan kekerasan dalam aksi penipuannya. Bahkan, pria kelahiran 4 Januari 1890 ini dikenal sopan, cerdas, dan romantis, terutama kepada wanita.
Victor Lustig bukanlah penipu biasa. Ia adalah con artist profesional yang disegani, bukan karena kebrutalannya, melainkan karena kemampuannya dalam berkomunikasi. Dengan gaya bicara halus dan penuh keyakinan, ia bisa menipu pejabat tinggi, pebisnis, hingga gangster kelas kakap seperti Al Capone. Bahkan dalam salah satu insiden legendaris, Lustig berhasil melarikan diri dari penjara hanya dengan menipu sipirnya—tanpa senjata, tanpa perlawanan, hanya dengan kata-kata.
Awal Perjalanan Menuju Dunia Penipuan
Sepak terjang Victor Lustig di dunia penipuan dimulai saat ia berusia awal 20-an. Pada masa itu, ia melakukan perjalanan laut dari pelabuhan Atlantik di Prancis menuju New York, Amerika Serikat. Di kapal itulah, Lustig mulai menunjukkan kemampuannya sebagai manipulator ulung. Ia menyamar sebagai bangsawan Eropa dan mengincar penumpang kaya untuk dijadikan target penipuan.
Dengan jas elegan, logat aristokrat, dan gaya bicara meyakinkan, ia memperkenalkan dirinya sebagai “The Count”. Di balik percakapan santai dan lelucon khas bangsawan, ia menjalankan skema penipuan investasi, yang membuat banyak orang menyerahkan uangnya secara sukarela.
Gaya Hidup Mewah dan Romantisme yang Menipu
Lustig bukan tipe kriminal yang hidup sembunyi-sembunyi. Ia menjalani kehidupan mewah dan glamor layaknya seorang diplomat. Berpakaian rapi, menginap di hotel-hotel berbintang, bersantap di restoran mahal, dan dikelilingi wanita-wanita cantik yang terpikat pesonanya. Namun semua itu ia biayai bukan dari bisnis sah, melainkan dari aksi penipuan yang dilakukan dengan rapi dan tanpa jejak.