Victor Lustig, Penipu Romantis Tanpa Kekerasan yang Lolos dari Penjara Hanya dengan Kata-Kata

Victor Lustig
Sumber :
  • https://x.com/a_otama

Uniknya, Victor Lustig dikenal sangat romantis dan penuh perhatian terhadap wanita. Beberapa korban wanita bahkan baru menyadari bahwa mereka telah tertipu setelah Lustig menghilang, meninggalkan surat perpisahan yang ditulis dengan gaya puitis dan sopan. Ini menjadikannya bukan hanya sosok yang menipu uang, tapi juga hati.

“Sembilan Puluh Sembilan Persen Kegagalan Berasal dari Orang yang Membuat Alasan” – Pesan Tegas George Washington

Aksi Penipuan Paling Terkenal: Menjual Menara Eiffel

Nama Victor Lustig melegenda di dunia kriminal internasional karena aksinya yang tak masuk akal namun nyata: menjual Menara Eiffel. Pada tahun 1925, saat pemerintah Prancis kewalahan dengan biaya perawatan menara tersebut, Lustig memanfaatkan situasi itu.

Lebih Baik Tidak Memberi Alasan Daripada Memberi Alasan yang Buruk

Dengan memalsukan dokumen resmi dan menyamar sebagai pejabat dari Kementerian Pos dan Telekomunikasi, ia mengundang beberapa pengusaha besi tua ke Hotel de Crillon untuk ikut dalam tender “rahasia”. Salah satu dari mereka, André Poisson, percaya sepenuhnya dan membayar uang dalam jumlah besar. Lustig pun kabur ke luar negeri sebelum penipuan terungkap. Uniknya, karena malu, korban tak melapor ke polisi, sehingga Lustig berhasil kembali ke Paris dan mencoba menjual Menara Eiffel untuk kedua kalinya.

Lolos dari Penjara Tanpa Perlawanan

Ribuan Karyawan Microsoft di-PHK meski Laba Naik Tajam: Tanda Bahaya dari Revolusi AI?

Salah satu kisah paling mengesankan dari Victor Lustig adalah kemampuannya meloloskan diri dari penjara dengan hanya bermodal retorika. Saat ditahan oleh otoritas Amerika, Lustig berhasil membujuk sipir penjara bahwa dirinya adalah bagian dari penyelidikan penting dan harus dipindahkan.

Dalam beberapa kejadian lain, ia bahkan menipu petugas dengan surat palsu atau identitas ganda yang terlihat sangat meyakinkan. Tak sekali pun ia melakukan kekerasan atau merusak fasilitas—semuanya dilakukan dengan akal dan strategi komunikasi tingkat tinggi.

Halaman Selanjutnya
img_title