Cahaya Hati: 22 Kutipan dari Abu Yazid al-Busthami, Sang Sufi Pemberontak yang Mendaki Tangga Ketuhanan

Ilustrasi Cahaya Hati
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

12. “Aku menyangka bahwa aku mengingat-Nya, mengenal-Nya, mencintai-Nya, dan mencari-Nya. Namun ketika aku sampai kepada-Nya, aku melihat bahwa Dia telah mengingatku sebelum aku mengingat-Nya, mengenalku sebelum aku mengenal-Nya, mencintaiku sebelum aku mencintai-Nya, dan mencari aku sebelum aku mencari-Nya.”

Kisah Para Sufi: Imam Junaid dan Jalan Sunyi Para Kekasih Tuhan

Menggambarkan bahwa segala sesuatu berasal dari kehendak dan kasih sayang Tuhan.

13. “Semua pembicaraan dan kegaduhan ini berada di luar tabir. Di dalam tabir adalah keheningan, ketenangan, dan kedamaian.”

Kisah Para Sufi: Sahl at-Tustari, Sufi Cilik yang Mengajarkan Zikir Sejak Usia Tiga Tahun

Menunjukkan bahwa kedamaian sejati ditemukan dalam keheningan batin.

14. “Jika aku tahu bahwa aku telah melangkah satu langkah dengan ikhlas, aku tidak akan peduli dengan apa pun selain itu.”

Kisah Para Sufi: Bayazid Bistami, Ketika Tuhan Didekati dengan Kepasrahan Total

Menekankan pentingnya keikhlasan dalam setiap tindakan.

15. “Aku telah melakukan empat kesalahan: aku menyangka bahwa aku mengingat-Nya, mengenal-Nya, mencintai-Nya, dan mencari-Nya. Namun ketika aku sampai kepada-Nya, aku melihat bahwa Dia telah mengingatku sebelum aku mengingat-Nya, mengenalku sebelum aku mengenal-Nya, mencintaiku sebelum aku mencintai-Nya, dan mencari aku sebelum aku mencari-Nya.”

Mengulangi bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan, bukan dari usaha manusia semata.

Halaman Selanjutnya
img_title