Kisah Para Sufi: Suhrawardi, Cahaya dari Persia yang Menyatu dalam Hikmah Timur dan Barat
- Image Creator Grok/Handoko
Menurut Suhrawardi, cahaya adalah simbol dari pengetahuan sejati, dan segala sesuatu di dunia ini dipenuhi dengan cahaya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Cahaya bukan hanya fenomena fisik yang dapat dilihat, tetapi juga metafisika yang menuntun jiwa menuju pencerahan. Suhrawardi menyatakan bahwa Tuhan adalah Sumber Cahaya yang menciptakan segala sesuatu dan dari-Nya lah semua pengetahuan bermula.
Pencerahan yang dimaksud oleh Suhrawardi bukan hanya berkaitan dengan pengetahuan intelektual, tetapi lebih pada sebuah proses spiritual di mana individu dapat melampaui keterbatasan duniawi dan menyatu dengan Tuhan melalui pengalaman cahaya batin.
Pengaruh Filsafat Yunani dan Persia dalam Pemikiran Suhrawardi
Suhrawardi dikenal sebagai seorang yang menggabungkan hikmah Timur dan Barat. Ia banyak terinspirasi oleh pemikiran Plato dan Aristoteles, tetapi ia juga dipengaruhi oleh tradisi Persia, terutama ajaran-ajaran Mazdayani dan Zoroastrianisme. Pengaruh ini terlihat jelas dalam ajarannya yang menganggap dunia sebagai kesatuan cahaya dan kegelapan, konsep yang memiliki kemiripan dengan ajaran-ajaran gnosis dan mistisisme yang berkembang di dunia Barat.
Namun, Suhrawardi tidak hanya meniru ajaran-ajaran dari Barat. Ia mengembangkan sebuah pemikiran yang menggabungkan unsur-unsur tersebut dan membentuk sebuah sistem filsafat spiritual yang unik. Ia melihat alam semesta sebagai sebuah jaringan cahaya, yang terdiri dari berbagai tingkat kebenaran. Setiap makhluk, menurutnya, memiliki cahaya yang sesuai dengan tingkat kesadaran dan pengetahuannya.
Salah satu konsep utama dalam pemikirannya adalah iluminasi yang bersifat langsung, yang tidak hanya bergantung pada pemikiran rasional tetapi juga pada pengalaman batin yang lebih dalam. Dalam pandangannya, pengetahuan sejati datang dari pengalaman spiritual yang mengungkapkan kebenaran melalui cahaya yang membimbing jiwa.
Suhrawardi dan Pengaruhnya terhadap Pemikiran Barat