Mutiara Hikmah: Abu Hafs Haddad – Sufi yang Menempa Jiwa dengan Kesabaran
- Image Creator Grok/Handoko
“Kesabaran adalah kuda yang tidak akan pernah menelantarkan penunggangnya.”
Maknanya sangat dalam. Kesabaran bukanlah bentuk kelemahan, tetapi kekuatan batin yang akan membawa seseorang melewati badai kehidupan dengan selamat. Abu Hafs hidup dalam kondisi sosial yang tidak mudah, namun ia tetap istiqamah dalam menjaga komitmennya terhadap kebenaran dan kebaikan.
Ia mengajarkan bahwa seseorang tidak akan mampu menempuh jalan tasawuf tanpa sabar dalam ibadah, sabar dalam ujian, dan sabar dalam menghadapi ketidakenakan yang datang dari makhluk.
Tawadhu, Zuhud, dan Keikhlasan
Walaupun memiliki pengaruh yang besar di kalangan sufi, Abu Hafs tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan menjauhi popularitas. Ia tidak mencari pengikut, tidak mengejar pujian, dan tidak terikat oleh dunia. Ia hidup sederhana, dan bahkan bekerja sebagai pandai besi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya—suatu hal yang sangat menunjukkan keteladanan dalam menjaga kehormatan diri dan tidak bergantung kepada manusia.
Ajaran Abu Hafs juga menekankan zuhud (menjauh dari kecintaan terhadap dunia) dan ikhlas dalam segala amal. Ia berkata:
“Orang yang ikhlas tidak peduli apakah ia dipuji atau dicela oleh manusia.”