Mutiara Hikmah: Yusef Ibn Al-Huseyn – Cahaya Keimanan di Tengah Kegelapan Dunia
- Image Creator Grok/Handoko
“Jangan biarkan dunia menempati ruang dalam hatimu, karena hati itu hanya pantas ditempati oleh Allah.”
Baginya, kehidupan dunia hanyalah tempat singgah sementara. Ia mendorong umat Islam untuk senantiasa memelihara tauhid dalam hati dan menjadikan setiap detik kehidupan sebagai persembahan untuk Sang Pencipta. Ia adalah pribadi yang tawadhu, tidak mencintai pujian manusia, dan selalu menjaga keikhlasan dalam setiap ibadah.
Guru Spiritual dan Pembina Jiwa
Sebagai seorang guru spiritual, Yusef Ibn Al-Huseyn sangat menekankan pentingnya muroqabah (merasa diawasi oleh Allah) dan muhasabah (introspeksi diri). Ia dikenal memiliki banyak murid yang kelak menjadi tokoh besar dalam dunia tasawuf, di antaranya adalah Abu al-Qasim al-Junaid, yang disebut-sebut sebagai pemimpin para sufi di zamannya.
Yusef selalu menasihati murid-muridnya dengan kalimat lembut namun menggetarkan:
“Beribadahlah seakan-akan engkau melihat-Nya. Bila engkau tak mampu melihat-Nya, yakinlah bahwa Dia melihatmu.”
Baginya, ihsan—yakni beribadah dengan penuh kesadaran akan kehadiran Tuhan—adalah puncak dari spiritualitas yang sejati. Ia tidak mengajarkan umat untuk sekadar ritual, tetapi mengajak mereka menyelami makna ibadah dengan kejujuran dan kerendahan hati.