Setelah Ramadan Berlalu: Menggapai Istiqamah atau Kembali ke Kebiasaan Lama?
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA – Ramadan telah pergi, meninggalkan jejak dalam jiwa yang pernah ditempa oleh cahaya ketaatan. Namun, pertanyaan besar menggantung di langit hati: Akankah kita tetap istiqamah dalam ibadah, atau kembali pada kebiasaan lama?
Sebulan penuh kita ditempa dalam keikhlasan, menahan lapar dan dahaga, menundukkan hawa nafsu, serta mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Namun, usai takbir kemenangan berkumandang, banyak yang perlahan melepas kebiasaan baik itu, seolah Ramadan hanya perjamuan sesaat yang tak menyisakan jejak dalam kehidupan.
Apakah kita termasuk di dalamnya?
Ramadan: Sebuah Latihan, Bukan Sekadar Ritual
Ramadan adalah madrasah jiwa. Ia mengajarkan kita arti kesabaran, ketulusan, dan kepatuhan. Setiap rakaat tarawih yang kita dirikan, setiap ayat Al-Qur'an yang kita lantunkan, serta setiap rupiah yang kita infakkan adalah investasi menuju kehidupan yang lebih baik.
Namun, ujian sesungguhnya bukanlah selama Ramadan, melainkan setelahnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit."
(HR. Bukhari dan Muslim)