Puasa Syawal: Keutamaan, Niat, dan Waktu Ideal Memulainya

Puasa Syawal
Sumber :
  • IG/muslimahprobolinggo

Malang, WISATA – Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, tepat setelah Idul Fitri. Puasa ini dimulai dari tanggal 2 hingga 7 Syawal, karena pada tanggal 1 Syawal atau hari Idul Fitri, umat Islam dilarang berpuasa.

BEA CUKAI BEKASI: Gandeng Kedutaan Besar Malaysia dan PDMM, gelar Business Matching bagi UMKM

Disebutkan bahwa keutamaan puasa Syawal adalah menyempurnakan puasa Ramadhan. Dengan melakukan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Keutamaan puasa Syawal adalah melanjutkan puasa Ramadhan. Dikabarkan bahwa dengan puasa Syawal selama 6 hari merupakan tanda bahwa puasa Ramadhan diterima. Setelah melakukan kebaikan sebulan penuh, kemudian dilanjutkan kebaikan berikutnya selama 6 hari. Keutamaan puasa Syawal lainnya adalah menjadi tanda syukur kepada Allah SWT. Setelah melewati puasa Ramadhan dengan penuh kemuliaan, umat Muslim dapat melaksanakan puasa Syawal.

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026: 22 Pemain Disiapkan Lawan Irak dan Filipina, Tanpa Paes dan Baggott

Dengan berpuasa Syawal juga akan menjaga konsistensi ibadah. Biasanya, manusia semakin meningkatkan ibadah selama bulan Ramadhan. Puasa Syawal menjadi kesempatan untuk melanjutkan ibadah yang sudah menjadi kebiasaan di bulan penuh berkah tersebut.

Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Syawal dilakukan di hati pada malam hari sebelum terbit fajar. Dengan lafal bunyi sebagai berikut :

Francis Bacon: "Pengalaman tanpa Refleksi Hanya Sebuah Perjalanan tanpa Tujuan"

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa

Halaman Selanjutnya
img_title