10 Filsuf Barat yang Paling Berpengaruh dan Masih Menjadi Sumber Inspirasi Hingga Era Modern

Socrates
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Karl Marx (1818–1883) merupakan figur sentral dalam kritik sosial dan ekonomi.
Melalui karya-karyanya, seperti Manifesto Komunis dan Das Kapital, Marx mengemukakan teori konflik kelas yang menyoroti pertentangan antara kelas pekerja dan pemilik modal.
Pemikirannya menawarkan analisis tajam terhadap sistem kapitalisme dan dampak sosial-ekonominya, serta mengusulkan alternatif melalui konsep masyarakat tanpa kelas.
Meskipun kontroversial, ide-ide Marx telah mempengaruhi berbagai bidang, termasuk sosiologi, politik, dan ekonomi.
Di era modern, diskursus mengenai ketidakadilan ekonomi dan distribusi kekayaan sering kali mengacu pada analisis Marx sebagai upaya untuk memahami dinamika sosial yang kompleks.

Zeno dari Citium: "Orang yang serakah selalu merasa kekurangan"

9. Søren Kierkegaard: Filsuf Eksistensialisme Awal dan Pencarian Makna Hidup

Søren Kierkegaard (1813–1855) sering dianggap sebagai bapak eksistensialisme.
Ia menekankan pentingnya pengalaman individu, pilihan, dan tanggung jawab pribadi dalam menciptakan makna hidup.
Kierkegaard berargumen bahwa kehidupan tidak dapat direduksi menjadi konsep-konsep abstrak atau dogma, melainkan harus dijalani dengan penuh keberanian menghadapi ketidakpastian.
Gagasan-gagasannya tentang “lompatan iman” dan eksistensi sebagai proses pencarian diri telah menginspirasi banyak pemikir modern dalam memahami dilema eksistensial dan pencarian identitas.
Pentingnya kebebasan dan tanggung jawab individu dalam menghadapi kehidupan, yang diusung oleh Kierkegaard, tetap relevan dalam diskusi kontemporer tentang eksistensialisme dan psikologi eksistensial.

Seneca: Pedang Tidak Pernah Membunuh Siapa Pun; Ia Hanya Alat di Tangan Pembunuh

10. Jean-Paul Sartre: Eksistensialisme dan Kebebasan Individu dalam Era Modern

Jean-Paul Sartre (1905–1980) adalah figur sentral dalam aliran eksistensialisme modern.
Ia menyatakan bahwa “eksistensi mendahului esensi”, yang berarti bahwa manusia tidak dilahirkan dengan makna atau tujuan yang telah ditentukan, melainkan harus menciptakannya melalui pilihan dan tindakan bebasnya.
Sartre mengajak setiap individu untuk bertanggung jawab penuh atas kehidupannya, sekaligus menyadari bahwa kebebasan adalah anugerah sekaligus beban yang harus diemban dengan bijaksana.
Pemikirannya telah memberikan dampak besar pada bidang sastra, seni, dan politik, serta terus menginspirasi generasi muda dalam mengeksplorasi kebebasan dan identitas pribadi di tengah kompleksitas dunia modern.

Plato: Hanya Mereka yang Pernah Melihat Kebenaran yang Mampu Mencintai dengan Murni

Relevansi Pemikiran Filsuf Barat di Era Modern

Pemikiran ke-10 filsuf Barat di atas tidak hanya menjadi tonggak sejarah dalam perkembangan filsafat, tetapi juga terus menjadi sumber inspirasi dan acuan dalam berbagai disiplin ilmu serta kebijakan sosial dan politik masa kini. Berikut beberapa aspek relevansi pemikiran mereka di era modern:

1. Pendidikan dan Pengembangan Pemikiran Kritis

Halaman Selanjutnya
img_title