Mutiara Hikmah: Ahmad ibn Harb – Cahaya Keikhlasan dalam Kegelapan Duniawi
- Image Creator Grok/Handoko
Salah satu ajaran utama Ahmad ibn Harb adalah zuhud, yakni sikap menjauhi dunia dan tidak terikat dengannya. Namun, ia tidak mengajarkan untuk meninggalkan dunia sepenuhnya, melainkan untuk tidak menjadikannya sebagai tujuan utama hidup.
Ia pernah berkata:
"Orang yang mencintai dunia tidak akan pernah puas, sementara orang yang mencintai Allah akan selalu merasa cukup."
Dengan prinsip ini, ia hidup dengan penuh kesederhanaan. Ia tidak pernah tergiur dengan jabatan, kekayaan, atau penghormatan dari manusia. Baginya, yang paling berharga adalah ketenangan hati yang diperoleh dari dekat dengan Allah.
Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Seperti para sufi lainnya, Ahmad ibn Harb menghadapi banyak ujian dalam hidupnya. Namun, ia selalu bersabar dan meyakini bahwa setiap ujian adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Suatu hari, seorang muridnya bertanya, "Mengapa orang-orang yang dekat dengan Allah justru sering menghadapi banyak ujian?"
Ia menjawab, "Karena Allah ingin menyucikan mereka dan mengangkat derajat mereka. Ujian adalah tanda kasih sayang-Nya, bukan hukuman."
Jawaban ini mencerminkan pemahamannya yang mendalam tentang makna ujian dalam kehidupan seorang hamba.