INSPIRASI: Warga Kuryos, Pekalongan, Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block Bernilai Ekonomi

Ubah Plastik Menjadi Paving Block
Sumber :
  • pekalongankota.go.id

Pekalongan, WISATA Sampah plastik, sering kali dianggap sebagai limbah yang tak berguna.

Namun, tidak bagi Sukimin.

Warga Kuripan Lor Gang 16 RT 03 RW 05, Kelurahan Kuripan Yosorejo (Kuryos), Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan ini, justru melihat potensi besar di balik tumpukan sampah plastik.

Dengan keterampilan dan kreativitasnya, ia menciptakan paving block yang kuat, ramah lingkungan, dan bernilai jual tinggi.

Semua berawal dari keprihatinannya melihat tumpukan sampah plastik yang mencemari lingkungan sekitar, Sukimin kemudian tergerak untuk mencari solusi.

"Saya sering lihat sampah plastik menumpuk di sungai dan pinggir jalan. Dari situ saya berpikir, bagaimana caranya agar sampah ini bisa bermanfaat," ujar Sukimin yang juga selaku Pengelola TPS-3R Saling Asih Kuripan Lor, Kelurahan Kuryos pada hari Kamis (20/2/2025).

Dengan peralatan sederhana seperti tungku pemanas dan cetakan, dan oli bekas, Sukimin memilah plastik bekas yang sudah dipilah, kemudian dijemur hingga kering.

Setelah itu, plastik tersebut dibakar menjadi bubur plastik di wajan/tungku pembakaran.

Kemudian, diberi olesan oli bekas di tempat pencetakan paving.

Bubur plastik dicampuri oli bekas 0,5 liter per paving.

Proses ini tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga menghasilkan produk yang hemat biaya produksi karena menggunakan metode konvensional dan ramah lingkungan.

"Paving yang dihasilkan dari TPS 3R Saling Asih ini, bisa untuk mencukupi kebutuhan terutama pada program penanggulangan pengelolaan sampah yang beberapa kota/kabupaten dengan permasalahan darurat sampah. Hasil olahan ini bisa dimanfaatkan program pemerintah untuk pembangunan trotoar dan objek wisata dengan paving block dari sampah plastik," terangnya.

Sementara itu, Lurah Kuryos, Mahfud menyambut baik inovasi yang dihasilkan oleh salah satu warganya.

Karena sesuai instruksi pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, TPS 3R agar berperan serta dalam penuntasan sampah.

Inovasi ini juga telah diajukan untuk mengikuti Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kota Pekalongan tahun 2025.

"Diharapkan melalui inovasi ini, bisa menyerap lebih banyak sampah plastik untuk bisa ditangani. Dimana, 1 buah paving yang dihasilkan Pak Sukimin ini, bisa menyerap sekitar 5 kg sampah plastik. Paving ini bisa digunakan untuk pembangunan trotoar, sehingga dari residu sampah yang diolah tidak dibuang ke TPA Degayu," imbuh Mahfud.

Mahfud menambahkan, pembakaran sampah plastik menjadi paving block ini tidak menghasilkan asap, sehingga ramah lingkungan.

Yang membedakan dengan produksi paving lain, paving Kuryos yang dihasilkan Pak Sukimin tidak menimbulkan bau, dan disimpan tidak menjamur, karena sampah plastik yang digunakan sudah dipilah terlebih dahulu seperti dari sampah plastik bungkus mie instan, sabun cuci piring, dan plastik yang strukturnya agak longgar.

"Dari ukurannya masih sama, seperti 1 meter berbentuk segi enam isi 28 biji, batako 50 buah. Harganya memang agak lebih mahal dari pada paving biasa, yakni Rp112 ribu per meter. Mudah-mudahan dari Pemkot bisa menjadikan paving buatan Pak Sukimin ini menjadi percontohan untuk upaya penanggulangan sampah plastik (anorganik)," pungkasnya.

(Sumber: pekalongankota.go.id)

Indonesia Dorong Kolaborasi Global untuk Pembangunan Laut Berkelanjutan