Teori Maslow: Menyusuri Jalan Menuju Aktualisasi Diri di Era Digital

Abraham Maslow Psikolog Asal Amerika Serikat
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah derasnya arus inovasi teknologi dan digitalisasi yang mengubah setiap aspek kehidupan, pemahaman terhadap psikologi manusia menjadi semakin penting. Salah satu teori klasik yang tetap relevan hingga saat ini adalah teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Teori Maslow tidak hanya menjelaskan dasar-dasar motivasi manusia, tetapi juga memberikan panduan untuk mencapai aktualisasi diri, terutama di era digital di mana teknologi berperan besar dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup.

Membuktikan Keseimbangan Pikiran: Refleksi Diri Menurut Seneca

Mengenal Teori Maslow dan Hierarki Kebutuhan

Abraham Maslow, seorang psikolog humanistik, memperkenalkan konsep hierarki kebutuhan pada tahun 1943 sebagai upaya untuk memahami motivasi dan perilaku manusia. Dalam teorinya, Maslow menguraikan bahwa kebutuhan manusia tersusun secara hierarkis, mulai dari kebutuhan yang paling mendasar hingga yang tertinggi. Meskipun awalnya teori ini dikembangkan dalam konteks kehidupan tradisional, prinsip-prinsip dasarnya masih sangat relevan untuk memahami dinamika psikologi manusia di era digital.

Tentukan Dulu Siapa Dirimu, Lalu Bertindaklah: Nasihat Abadi dari Epictetus

Menurut Maslow, manusia pertama-tama harus memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, minum, tidur, dan tempat tinggal sebelum dapat melangkah ke kebutuhan yang lebih kompleks seperti rasa aman, hubungan sosial, penghargaan, dan pada akhirnya mencapai aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah puncak dari hierarki kebutuhan, di mana seseorang dapat mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan mencapai tujuan hidup yang bermakna. Konsep ini memberikan inspirasi bagi banyak individu untuk terus belajar, berinovasi, dan mengembangkan diri.

Transformasi Digital dan Pengaruhnya terhadap Kebutuhan Manusia

Jika Seorang Pelaut Tak Tahu ke Mana Ia Berlayar, Tak Ada Angin yang Menguntungkan– Seneca, Pentingnya Tujuan Hidup

Era digital telah mengubah cara kita hidup dan bekerja. Perkembangan teknologi informasi, internet, dan media sosial telah membuka akses informasi yang sebelumnya sulit dijangkau. Transformasi digital ini tidak hanya memengaruhi interaksi sosial, tetapi juga cara kita memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan psikologis lainnya. Misalnya, belanja online memungkinkan masyarakat memenuhi kebutuhan fisik seperti pangan dan sandang dengan lebih mudah. Sementara itu, sistem keamanan digital memberikan rasa aman dalam melakukan transaksi dan berbagi informasi pribadi.

Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2023, penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19 persen. Angka ini menunjukkan bahwa hampir 80 persen penduduk Indonesia telah mengakses internet, yang membuka peluang besar bagi masyarakat untuk terhubung dan mengakses berbagai layanan digital. Sumber data ini dapat dilihat di situs resmi APJII (https://apjii.or.id) dan juga dikonfirmasi melalui laporan Katadata (https://databoks.katadata.co.id). Digitalisasi memberikan dampak yang signifikan pada cara manusia memenuhi kebutuhan, mulai dari interaksi sosial hingga pengembangan diri melalui platform daring.

Halaman Selanjutnya
img_title