Terobosan Teknologi AI: Implan Otak dan Avatar Digital Bisa Kembalikan Suara Ann Setelah 18 Tahun, Ini Cara Kerjanya!

Teknologi Implan Otak untuk Kembalikan Suara
Sumber :
  • Instagram: Envolving AI

Jakarta, WISATA - Bayangkan jika suatu hari kamu kehilangan kemampuan untuk berbicara dan mengekspresikan diri. Hal inilah yang dialami Ann, seorang wanita yang mengalami stroke parah 18 tahun lalu. Namun, berkat perkembangan teknologi medis, kini Ann bisa berbicara kembali melalui sebuah inovasi luar biasa: implan otak dan avatar digital.

Gelombang PHK Masih Menghantui di 2025, Ini Daftar Industri yang Paling Terancam

Teknologi revolusioner ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari University of California San Francisco (UCSF). Mereka menciptakan sebuah sistem yang mampu menerjemahkan sinyal otak Ann menjadi teks, suara, dan bahkan ekspresi wajah pada avatar digital. Dengan bantuan perangkat ini, Ann akhirnya bisa kembali berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya, sesuatu yang telah lama ia rindukan.

Bagaimana Implan Otak Ini Bekerja?

TechSummit 2025 Surabaya: Inovasi Digital dan Teknologi Canggih Siap Menggebrak Kota Pahlawan!

Prosesnya sebenarnya cukup kompleks, namun sangat menarik. Tim UCSF menanamkan elektroda di bagian otak Ann yang masih aktif mengontrol kemampuan berbicara. Elektroda ini berfungsi menangkap sinyal listrik dari otak, yang kemudian diproses oleh sistem komputer canggih.

Sinyal tersebut lalu dikonversi menjadi data yang diterjemahkan menjadi kata-kata dan gerakan wajah di avatar digital. Dengan kata lain, sistem ini bekerja layaknya penerjemah yang mengubah "bahasa otak" menjadi komunikasi nyata yang dapat dimengerti orang lain.

Rahasia Hebat Manusia yang Tak Terucapkan: Mengungkap Pengetahuan Tacit di Era AI

Menariknya, avatar digital yang digunakan juga bisa meniru ekspresi wajah Ann, sehingga memberikan nuansa emosional yang lebih alami saat berkomunikasi. Kini, Ann tidak hanya bisa berbicara kembali, tetapi juga dapat menyampaikan perasaannya melalui ekspresi virtual.

Dampak Besar bagi Kehidupan Ann dan Pasien Lainnya

Halaman Selanjutnya
img_title