Menteri Agama Nasaruddin dan UNICEF Bahas Ekoteologi dalam Pendidikan Kegamaan

Pertemuan bahas konsep ekoteologi
Sumber :
  • kemenag.go.id

Jakarta, WISATA – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan Kementerian Agama terus melakukan peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Termasuk di dalamnya, penerapan satuan pendidikan ramah anak dan konsep ekoteologi.

INFO HAJI 2025: Menag Bilang Kuota Haji 2025 Masih Mengacu pada Mekanisme OKI

Pertemuan Menag Nasaruddin Umar dengan representatif UNICEF (United Nations Children's Fund) Maniza Zaman di Kantor Kemenag, Jakarta, yang berlangsung sekitar satu jam, diantaranya membahas pendidikan, lingkungan, dan kesejahteraan anak.

Menurut Menag, konsep ekoteologi yaitu belajar bagaimana menyelamatkan lingkungan merupakan pendekatan baru untuk mengintegrasikan kesadaran lingkungan dalam pendidikan agama.

Krisis Air Membahayakan dan Mengancam Anak-anak di Seluruh Dunia

Menag Nasaruddin berharap ekoteologi akan menjadi pendekatan holistik yang ada pada semua tingkat pendidikan di Indonesia, terutama pada pendidikan agama dan keagamaan. Jika seseorang ingin mempelajari agama, mereka juga harus memahami alam semesta. Jadi ini adalah poin yang sangat penting yang tidak ditemukan di kurikulum keagamaan di banyak negara, termasuk di negara-negara Timur Tengah. Indonesia akan memulai program baru ini.

Menag Nasaruddin juga mengungkapkan keunikan sistem pesantren di Indonesia yang dinilai memiliki potensi besar sebagai model pendidikan modern. Menurut Menag, pesantren tidak hanya memberikan pendidikan akademik, tetapi juga pembentukan karakter melalui kehidupan bersama antara siswa dan guru.

Pemprov Sulawesi Selatan Gelar Lokakarya Penanganan Anak Tidak Sekolah

Maniza Zaman, menyampaikan apresiasinya atas berbagai inisiatif yang dilakukan Kementerian Agama. Terkait konsep ekoteologi yang pertama, ia sangat terpesona, karena ini adalah pertama kalinya mendengar istilah tersebut. Jadi, menurutnya, ini menunjukkan pemikiran yang maju dan, jelas untuk mengatasi tantangan kontemporer dihadapi bersama, untuk serta membawanya dalam nilai-nilai spiritual dan keagamaan yang mendalam.

Menteri Agama juga menyoroti peran masjid dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Dengan lebih dari 800.000 masjid di Indonesia, masjid memiliki potensi besar untuk menjadi pusat informasi dan edukasi.

Halaman Selanjutnya
img_title