Bagaimana AI dan Teknologi Kuantum Bisa Mengubah Wajah Pertahanan Global, dan Memulai Perang Dunia Baru

Military Hacker
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Namun, salah satu ancaman terbesar dari kemajuan komputasi kuantum adalah potensi untuk mengganggu keamanan siber global. Teknologi ini bisa berpotensi memecahkan algoritma enkripsi yang saat ini melindungi data sensitif di seluruh dunia, termasuk data militer dan intelijen. Jika digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, komputasi kuantum dapat menjadi senjata ampuh untuk meretas sistem pertahanan negara dan bahkan memengaruhi keputusan-keputusan strategis global.

"Free Guy": Kisah Unik NPC yang Menyadari Dirinya Hidup di Dunia Virtual

Misalnya, Google Quantum AI dan IBM Quantum Computing adalah dua raksasa yang tengah mengembangkan komputasi kuantum dengan ambisi untuk menguasai pasar ini. Sebagai contoh, Google baru-baru ini mengklaim telah mencapai "quantum supremacy", sebuah tonggak penting yang menandakan bahwa komputer kuantum mereka dapat menyelesaikan masalah yang sangat sulit bagi komputer konvensional. Meskipun ini masih dalam tahap penelitian, kemungkinan penggunaan komputasi kuantum dalam meretas sistem pertahanan atau bahkan melakukan serangan siber semakin nyata.

Perang Dunia Baru: Bagaimana AI dan Teknologi Kuantum Mengubah Dinamika Geopolitik

Mengupas Teknologi Canggih di Spider-Man: Far From Home, dari AI hingga Drone Otonom

Dengan kemajuan AI dan komputasi kuantum, dunia kini berada di ambang perubahan besar dalam cara negara-negara memandang kekuatan militer dan keamanan. Teknologi-teknologi ini tidak hanya mempercepat perlombaan senjata siber, tetapi juga meningkatkan ketegangan antara negara-negara besar.

Sebagai contoh, ketegangan antara Amerika Serikat, China, dan Rusia semakin meningkat seiring dengan investasi besar-besaran mereka dalam teknologi militer berbasis AI dan kuantum. Pada tahun 2022, China mengumumkan rencana mereka untuk mengintegrasikan AI dalam strategi pertahanan mereka hingga tahun 2035. Di sisi lain, Amerika Serikat juga telah memasukkan AI dan komputasi kuantum sebagai bagian dari strategi nasional mereka dalam menghadapi ancaman dari negara besar lainnya. Laporan The Pentagon bahkan menunjukkan bahwa mereka tengah mempersiapkan penggunaan AI dalam sistem senjata untuk mendeteksi ancaman secara otomatis, termasuk di ranah angkatan udara dan angkatan laut.

Mengenalkan AI pada Anak Agar Tak Bias dan Salah Arah: Menyongsong Masa Depan yang Lebih Bijak

Rusia, yang selama ini dikenal sebagai pemain utama dalam ranah keamanan global, juga tidak tinggal diam. Kementerian Pertahanan Rusia telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi otonom, termasuk senjata yang dipandu oleh AI. Perang siber yang semakin marak antara negara-negara ini menjadi bukti bahwa teknologi ini bukan hanya milik negara adidaya, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh negara dengan ambisi global untuk meraih keunggulan strategis.

Pergeseran kekuatan ini menunjukkan bahwa dunia tengah menghadapi tantangan baru yang lebih besar: ketidakpastian teknologi dan risiko serangan digital yang sangat merusak. Dalam jangka panjang, negara-negara yang menguasai teknologi AI dan komputasi kuantum dapat memiliki keunggulan besar dalam mempengaruhi tatanan politik dan ekonomi dunia.

Halaman Selanjutnya
img_title