AI dan Revolusi Digital: Peluang atau Ancaman bagi Umat Manusia?
- Image Creator Bing/Handoko
Selain itu, kurangnya literasi teknologi di kalangan masyarakat dan pengambil kebijakan juga menjadi hambatan. Banyak orang tidak sepenuhnya memahami potensi maupun risiko AI, sehingga keputusan yang diambil sering kali tidak didasarkan pada pemahaman yang mendalam. Hal ini mengakibatkan kebijakan yang lamban dan kurang efektif dalam mengantisipasi dampak negatif dari AI.
Ketakutan Akan Penyalahgunaan dan Dampak Sosial
Dalam konteks bisnis, AI sering kali digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional. Namun, hal ini juga memunculkan kekhawatiran tentang gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan oleh otomatisasi. Banyak pekerjaan di sektor manufaktur, layanan pelanggan, dan analisis data telah digantikan oleh mesin yang lebih efisien. Meskipun ada argumen bahwa AI menciptakan pekerjaan baru di bidang teknologi, kenyataannya tidak semua pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan ini.
Ketimpangan ekonomi juga menjadi isu yang menonjol. Keuntungan besar dari penerapan AI cenderung terpusat di tangan perusahaan teknologi besar, memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Di sisi lain, eksploitasi data pengguna oleh perusahaan teknologi tanpa transparansi yang memadai menciptakan masalah privasi yang serius. Adhiguna menekankan bahwa risiko ini hanya dapat diatasi jika ada pengawasan yang ketat dan komitmen terhadap penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
Potensi Ancaman AGI dan Sistem Multiagent
Selain AI konvensional, perhatian juga tertuju pada Artificial General Intelligence (AGI), bentuk kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan intelektual setara atau bahkan melampaui manusia. Meskipun AGI masih dalam tahap penelitian dan belum terealisasi, kemungkinannya telah menimbulkan berbagai perdebatan. AGI dianggap memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah kompleks yang tidak dapat diselesaikan oleh manusia, tetapi juga dapat menciptakan ancaman eksistensial jika tidak dikelola dengan benar.
Sistem multiagent, yang melibatkan beberapa AI bekerja secara kolaboratif, juga menjadi sorotan. Kombinasi ini dapat mempercepat otomatisasi dan meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperbesar risiko kehilangan pekerjaan manusia secara masif. Dampak ini memerlukan perhatian khusus, terutama dalam konteks negara berkembang di mana ketergantungan pada pekerjaan manual masih tinggi.