Inilah Penyebab Tren Penurunan Pernikahan dan Gaya Hidup Minimalis Generasi Satori Jepang
Rabu, 20 November 2024 - 07:00 WIB
Sumber :
- Image Creator Bing/Handoko
- Minimalisme sebagai Budaya Baru
Minimalisme telah menjadi bagian dari identitas generasi ini, dengan banyak orang mengurangi kepemilikan barang untuk fokus pada apa yang benar-benar penting. - Tekanan Sosial yang Berkurang
Di masa lalu, menikah dan memiliki rumah besar adalah tanda kesuksesan. Namun, norma ini semakin ditinggalkan oleh anak muda yang merasa bahwa definisi kesuksesan tidak harus mengikuti pola lama.
Baca Juga :
JOMO: Tren Wisata yang Mengubah Cara Kita Menikmati Kehidupan ala Stoicisme dan Etnaprana
Data Statistik Terkini
- Penurunan Pernikahan: Tingkat pernikahan di Jepang turun 23% dari tahun 2011 hingga 2021. Pada 2021, hanya tercatat 501.000 pernikahan, angka terendah sejak Perang Dunia II.
- Kenaikan Rumah Tangga Tunggal: Sebuah survei tahun 2023 menunjukkan bahwa 39% dari generasi muda di Jepang tidak memiliki rencana untuk menikah dalam 10 tahun ke depan.
Pelajaran untuk Dunia
Baca Juga :
Mengapa Wisata JOMO Jadi Pilihan Baru? Temukan Koneksi Tersembunyi, Stoicisme dan Etnaparana
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Jepang. Di negara-negara lain, seperti Korea Selatan dan beberapa wilayah Eropa, tren serupa mulai muncul. Banyak negara mulai memperhatikan implikasi sosial dan ekonominya, termasuk potensi penurunan angka kelahiran dan penuaan populasi.
Generasi Satori adalah cerminan perubahan besar dalam prioritas hidup di era modern. Tren ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana ekonomi, budaya, dan nilai-nilai sosial memengaruhi keputusan individu. Pemahaman lebih mendalam dapat membantu masyarakat dan pemerintah mencari solusi inovatif untuk mendukung keseimbangan antara aspirasi pribadi dan kebutuhan sosial.