Rantai Pasokan Semikonduktor Global Berubah: Vietnam Siap Mengambil Alih, Indonesia Ngapain Saja?

Semiconductor
Sumber :
  • Cuplikan Layar Youtube

Jakarta, WISATA - Industri semikonduktor, yang merupakan tulang punggung bagi teknologi modern, saat ini sedang mengalami transformasi besar. Perubahan ini dipicu oleh ketegangan geopolitik serta dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. Salah satu negara yang sedang memperkuat posisinya dalam industri semikonduktor adalah Vietnam. Negara ini kini siap menjadi pemain utama di sektor semikonduktor, terutama di segmen pengujian dan pengemasan (back-end manufacturing) yang memegang peranan penting dalam rantai pasokan global.

Kisruh Harga Pokok Produksi: Mengapa Petani Lokal Kalah Bersaing dengan Thailand dan Vietnam?

Semikonduktor, chip kecil yang menggerakkan perangkat mulai dari ponsel pintar hingga peralatan militer canggih, kini menjadi fokus persaingan internasional. Perselisihan perdagangan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China mendorong negara-negara Asia, termasuk Vietnam, untuk merestrukturisasi posisi mereka dalam industri semikonduktor guna mengurangi ketergantungan pada negara tertentu dan meningkatkan kemandirian teknologi.

Vietnam Sebagai Pemain Kunci dalam Industri Semikonduktor

Ekonomi Digital Indonesia: Tambang Emas, Rebutan Berbagai Platform dan E-Commerce Asing

Vietnam, meskipun baru memulai perjalanan panjangnya dalam industri semikonduktor, kini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan dalam kontribusinya terhadap kapasitas pengemasan chip, pengujian, dan perakitan (ATP). Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Semiconductor Industry Association (SIA) dan Boston Consulting Group (BCG) menyebutkan bahwa pada tahun 2032, Vietnam diperkirakan akan menguasai 8% hingga 9% kapasitas pengemasan dan pengujian chip global, sebuah lonjakan signifikan dari hanya 1% pada tahun 2022.

Peran Vietnam yang semakin besar dalam industri ini tidak lepas dari aliran investasi besar dari perusahaan internasional yang mencari alternatif basis produksi di luar China. Vietnam menawarkan keuntungan dalam hal biaya tenaga kerja yang kompetitif serta kebijakan pemerintah yang mendukung investasi asing.

Bergabung dengan BRICS: Siapkah Indonesia Hadapi Ketegangan dengan Barat?

Vietnam juga memiliki rencana ambisius untuk memperluas kapasitas manufaktur semikonduktornya, dengan target memiliki satu pabrik produksi chip kecil dan 10 pabrik pengemasan, pengujian, dan perakitan (APT) pada tahun 2030. Langkah ini menunjukkan komitmen Vietnam untuk menjadi pusat manufaktur semikonduktor di kawasan Asia-Pasifik.

Investasi Besar dalam Industri Semikonduktor Vietnam

Halaman Selanjutnya
img_title