Blue Economy Indonesia-Tiongkok: Langkah Kolaboratif untuk Ekonomi Kelautan yang Lebih Maju

Airlangga Hartarto Bertemu Dubes China
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Tiongkok, dengan pengalaman di Gulf of Bohai dan Laut China Selatan, menawarkan teknologi untuk meminimalkan dampak lingkungan dalam pengembangan pariwisata maritim. Teknologi ini akan sangat penting dalam menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Padang Menjadi Destinasi Teratas untuk Wisatawan Mancanegara di 2025: Keindahan Alam dan Budaya yang Memikat

Sinergi di Sektor Bioteknologi Kelautan

Kerja sama Indonesia-Tiongkok juga akan mencakup bioteknologi kelautan. Teknologi ini melibatkan pemanfaatan sumber daya laut, seperti alga dan plankton, untuk industri farmasi dan biomedis. Dengan permintaan global akan produk bioteknologi yang terus meningkat, kolaborasi ini berpotensi menghasilkan produk-produk inovatif yang mendukung kesehatan masyarakat serta memberikan nilai tambah pada sektor kelautan Indonesia.

Belanja Batik dan Menikmati Keindahan Alam, seta Budaya di Desa Wisata Wukirsari Kabupaten Bantul

Proyeksi Masa Depan: Harapan pada Kunjungan Presiden RI

Diharapkan bahwa dalam kunjungan Presiden RI ke Tiongkok yang akan datang, kedua negara dapat meresmikan perjanjian kerja sama yang mencakup berbagai aspek blue economy. Dukungan dari pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mengakselerasi proyek-proyek di bidang kelautan, menjadikan blue economy sebagai tulang punggung baru dalam hubungan ekonomi Indonesia-Tiongkok.

Desa Wisata Penglipuran: Destinasi Mendunia yang Wajib Anda Kunjungi

Kunjungan ini juga menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan. Blue economy diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor kelautan dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.