Dunia Menyikapi Hacker dengan Cara Berbeda: Dari Hukuman Berat hingga Penghargaan, Indonesia ?

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

China: Kontrol Ketat dan Penghargaan bagi Hacker Nasional

Perang Siber Memanas! Uni Eropa Sanksi Peretas Rusia yang Bobol Data Rahasia Estonia

China memandang hacker sebagai bagian integral dari strategi keamanan siber nasional. Negara ini menerapkan pengawasan ketat terhadap hacker domestik, tetapi juga sering memberikan penghargaan bagi mereka yang bekerja untuk melindungi jaringan dalam negeri. Unit 61398, salah satu unit hacker pemerintah China, bertanggung jawab dalam menangani ancaman siber asing dan melindungi data nasional.

Di China, hacker yang terlibat dalam aktivitas merugikan negara lain jarang sekali mendapat sanksi, selama aktivitas mereka tidak merugikan kepentingan nasional. Sebaliknya, mereka seringkali diberdayakan untuk melindungi data penting dan jaringan negara.

Mengatasi Kesenjangan Keterampilan di Era Digital: Pentingnya Reskilling untuk Mempersiapkan Tenaga Kerja Masa Depan

Indonesia: Antara Hukuman dan Program Pembinaan

Indonesia memiliki pendekatan berbeda dalam menangani hacker. Pemerintah Indonesia melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mulai menggalakkan program edukasi untuk para hacker muda, termasuk memberikan pelatihan dan insentif bagi peretas etis. Program Bug Bounty juga mulai diimplementasikan di beberapa instansi pemerintah dan perusahaan swasta sebagai langkah untuk memperbaiki keamanan sistem.

DeepSeek dan Kebijakan Donald Trump: Perang Teknologi yang Tak Terelakkan?

Namun, Indonesia juga memiliki peraturan ketat terhadap hacker yang melakukan peretasan ilegal. Hukum Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Indonesia mengatur sanksi bagi mereka yang terlibat dalam kejahatan siber dengan hukuman penjara yang cukup berat.

Perbedaan Cara Penanganan: Refleksi dari Kebijakan Siber Nasional

Halaman Selanjutnya
img_title