Anggur Muscat: Benarkah Aman Dikonsumsi? Begini Kata Media Luar dan BPOM
- IG/toko_fruitella
Malang, WISATA – Anggur Muscat, dikenal sebagai varietas anggur tertua, telah menjadi populer di berbagai pasar internasional, termasuk Indonesia. Namun, baru-baru ini, anggur ini menjadi bahan perdebatan karena diduga mengandung residu kimia berbahaya.
Anggur Muscat, yang berasal dari negara-negara seperti China dan Thailand, telah banyak dibicarakan akibat temuan residu kimia berbahaya pada beberapa sampel anggur. Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) dan Yayasan Konsumen Thailand (TCC) mengumumkan bahwa sebagian besar sampel anggur Muscat yang diuji mengandung bahan kimia berbahaya yang melebihi batas yang diizinkan.
Sementara itu Food and Drug Administration (FDA) Thailand menyatakan bahwa meskipun beberapa sampel mengandung residu pestisida, sebagian besar residu tersebut masih dalam batas aman dan anggur tersebut aman untuk dikonsumsi jika dicuci dengan baik sebelum dikonsumsi. Pandangan dari ahli di Chulalongkorn University, seperti Profesor Jessada Denduangboripant, menyatakan bahwa temuan tersebut telah direpresentasikan secara salah dan menimbulkan panik yang tidak perlu di pasar. Menurutnya, hampir semua sampel memenuhi standar keselamatan internasional.
Sedangkan menurut Bangkok Post, meskipun ada kekhawatiran tentang residu pestisida, FDA Thailand menekankan pentingnya mencuci buah-buahan dengan baik sebelum dikonsumsi untuk memastikan keamanan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia juga memperhatikan isu ini dan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memeriksa keamanan anggur Muscat yang beredar di Indonesia. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan sampling ke beberapa toko-toko dan pasar-pasar untuk memastikan tidak ada residu pestisida yang berlebihan pada anggur tersebut.
BPOM menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Badan Karantina Indonesia untuk memastikan bahwa anggur Muscat yang diimpor memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Meskipun belum ada temuan spesifik mengenai residu pestisida pada anggur Muscat di pasar Indonesia, BPOM tetap berkomitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Secara keseluruhan, meskipun anggur Muscat telah menjadi bahan perdebatan di beberapa negara, BPOM Indonesia sedang berupaya memastikan keamanan anggur ini sebelum memasukkannya ke pasar. Konsumen dianjurkan untuk memeriksa label dan memastikan bahwa anggur yang mereka beli telah diuji dan disetujui oleh BPOM.