Harga Beras Melambung Tinggi! Mengapa Indonesia Paling Mahal di ASEAN?

Tanaman Padi
Sumber :
  • Gdm

Perlu adanya reformasi dalam rantai distribusi beras agar lebih efisien dan tidak membebani harga jual. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan memotong perantara yang tidak perlu serta memperkuat peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia.

Menjadi Ekonomi Terbesar di ASEAN: AIIB Harus Memperluas Operasinya di Indonesia

3. Dukungan Terhadap Petani Lokal

Pemerintah perlu melindungi petani lokal dari persaingan beras impor dengan kebijakan yang berpihak pada mereka. Subsidi harga, bantuan teknis, dan jaminan harga jual yang stabil dapat membantu petani lokal bersaing di pasar domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Lawan Regulasi Deforestasi Uni Eropa: Indonesia Desak Aksi Bersama Hadapi Kebijakan Diskriminatif

4. Memperkuat Ketahanan Pangan Melalui Diversifikasi Pangan

Selain berfokus pada beras, pemerintah juga perlu mengembangkan diversifikasi pangan sebagai solusi jangka panjang. Dengan mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan pokok selain beras, seperti jagung dan singkong, tekanan terhadap permintaan beras bisa dikurangi.

Airlangga Hartarto Dorong ASEAN Bersatu dalam Merespon Kebijakan Keberlanjutan Dunia

Harga beras yang melambung tinggi di Indonesia merupakan masalah serius yang perlu ditangani secara komprehensif. Sebagai negara agraris, Indonesia seharusnya mampu mencapai swasembada beras dan menjaga harga tetap stabil. Namun, berbagai faktor seperti rendahnya produktivitas, kebijakan impor yang kontroversial, serta biaya distribusi yang tinggi membuat harga beras menjadi mahal di pasar domestik. Diperlukan langkah-langkah konkret dan kebijakan yang mendukung petani lokal agar Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan menjamin ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat.