Israel vs Iran: Kekuatan Militer dan Dampak Terhadap Stabilitas Timur Tengah
- tvonews.com
Sebaliknya, kekuatan militer Iran terletak pada kemampuan rudal balistiknya yang mengesankan. Iran memiliki ribuan rudal balistik jarak jauh dan menengah, seperti Shahab dan Sejjil, yang telah lama menjadi tulang punggung strategi pertahanannya. Rudal-rudal ini memberikan Iran kemampuan untuk menyerang target jauh di luar perbatasannya, termasuk pangkalan-pangkalan militer AS di kawasan Teluk Persia dan wilayah Israel.
Konflik Regional dan Dampak Proxy War
Ketegangan antara kedua negara ini tidak hanya terbatas pada perbatasan mereka. Iran aktif mendukung kelompok-kelompok milisi di Suriah, Lebanon, dan Irak, yang sering terlibat dalam konflik dengan Israel. Kelompok seperti Hezbollah di Lebanon adalah salah satu contoh utama dari pengaruh Iran di kawasan, yang secara konsisten menjadi ancaman bagi keamanan Israel.
Di sisi lain, Israel telah melakukan berbagai operasi militer di Suriah untuk menargetkan kelompok milisi yang didukung Iran dan menghentikan pengiriman senjata ke Hezbollah. Operasi-operasi ini meningkatkan ketegangan regional dan membuat potensi konfrontasi langsung antara Israel dan Iran semakin besar.
Dengan kondisi saat ini, baik Israel maupun Iran tetap menjadi kekuatan militer utama di Timur Tengah. Kedua negara memiliki kemampuan unik yang mencerminkan prioritas strategis mereka: Israel dengan teknologi canggih dan superioritas udara, sedangkan Iran dengan jumlah personel yang besar dan jaringan kelompok proxy di seluruh kawasan. Seiring dengan ketegangan yang terus meningkat, komunitas internasional terus mengawasi perkembangan antara kedua negara ini, karena dampaknya terhadap stabilitas global sangat besar.