Ibu Kota Nusantara: Membangun Kota Cerdas Berbasis Teknologi Digital yang Terintegrasi
- Handoko/Istimewa
IKN membagi perencanaan kotanya ke dalam enam domain utama: Governance, Transportation and Mobility, Living, National Resource and Energy, Industry and Human Resource, serta Built Environment and Infrastructure. Setiap domain tersebut dikelola dengan dukungan teknologi digital dan infrastruktur yang canggih. IKN juga mengembangkan 67 fitur cerdas untuk kota tersebut, yang diharapkan mampu menghadirkan efisiensi tinggi di berbagai sektor kehidupan kota.
Sistem manajemen kota di IKN akan dioperasikan melalui Command Center, yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian berbagai aspek kota secara real-time. Command Center Tahap 1 sudah operasional dan telah digunakan untuk mengawasi pembangunan serta mengkoordinasikan perayaan HUT RI di IKN pada Agustus 2024. "Kami bekerja sama dengan berbagai instansi seperti TNI, POLRI, dan Telkom untuk mengelola seluruh operasional kota," jelas Adhiguna.
Infrastruktur Digital IKN
Infrastruktur digital IKN terdiri dari tiga lapisan utama: Infrastruktur Pasif, Infrastruktur Aktif, dan Lapisan Aplikasi. Infrastruktur Pasif mencakup Multi Utility Tunnel yang mengintegrasikan jaringan fiber optik (FO) dan konektivitas lainnya. Sementara itu, Infrastruktur Aktif mengelola semua sensor, perangkat, dan BTS untuk menghubungkan kota secara cerdas. Di lapisan aplikasi, teknologi mendukung pengelolaan enam domain utama kota yang telah disebutkan di atas.
Pemerintah juga telah menyiapkan kebijakan keamanan siber dengan SOP khusus untuk mitigasi ancaman siber, termasuk aplikasi seperti IKNOW yang menyediakan layanan informasi dan aduan bagi masyarakat serta ASN di IKN. Aplikasi ini diunduh oleh lebih dari 53 ribu pengguna dan terus bertambah setiap minggunya.
Inovasi Teknologi di IKN
IKN terus melakukan inovasi dalam penerapan teknologi cerdas. Beberapa inisiatif yang tengah dikembangkan di antaranya adalah sistem Advanced Air Mobility, pengembangan Trem Otonom, pengelolaan transportasi cerdas, serta pengoperasian satelit LEO. Selain itu, teknologi rendah karbon dan energi terbarukan juga menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur di IKN. Teknologi ini akan mendukung keberlanjutan dan membantu Indonesia mencapai target emisi nol karbon.