AI dan Energi: Mengurangi Emisi atau Meningkatkan Permintaan? Inilah Fakta yang Perlu Anda Ketahui!

AI dan Energi
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Inovasi Teknologi untuk Efisiensi Energi AI

Siapkah Anda? 10 Tren Teknologi yang Akan Mengubah Dunia dan Hidup Kita di 2025!

Meskipun demikian, industri AI juga sedang mencari cara untuk meningkatkan efisiensi energi. Perkembangan dalam perangkat keras dan teknik pendinginan chip bisa menjadi solusi untuk mengatasi permintaan energi yang meningkat. Sebagai contoh, Nvidia telah merilis "superchip" yang diklaim mampu meningkatkan kinerja AI hingga 30 kali lipat sambil mengurangi konsumsi energi hingga 25 kali lipat.

Selain itu, pusat data juga semakin efisien dalam hal penggunaan energi. Teknologi pendinginan baru, serta pemanfaatan energi saat listrik lebih murah, tersedia, dan lebih berkelanjutan, sedang dieksplorasi untuk mendorong efisiensi lebih lanjut. Mengurangi penggunaan data yang tidak diperlukan, seperti "dark data" yang dihasilkan namun tidak pernah digunakan, juga menjadi fokus untuk mengurangi beban energi.

Dari Smartphone Hingga Wearable: 10 Gadget Paling Inovatif dengan Teknologi AI di Tahun 2024

Tantangan Jaringan Listrik dan AI

AI bukan satu-satunya faktor yang memberikan tekanan pada jaringan listrik. Permintaan energi dari populasi yang terus tumbuh dan tren elektrifikasi global menyebabkan peningkatan permintaan yang bisa memperlambat dekarbonisasi jaringan listrik. Namun, jaringan listrik yang bersih, modern, dan terdekarbonisasi sangat penting untuk mencapai ekonomi emisi nol bersih.

Mendorong Kedaulatan Data Indonesia melalui Pengembangan Pusat Data yang Strategis

AI juga dapat berperan dalam mengatasi tantangan integrasi energi terbarukan dalam jaringan listrik yang ada. Dengan menganalisis data besar, AI dapat memprediksi produksi energi dari sumber terbarukan dan membantu menjadwalkan beban untuk memastikan pusat data menggunakan energi saat listrik dari sumber energi terbarukan tersedia.

AI menawarkan peluang besar untuk mendukung transisi energi hijau, namun di sisi lain, penggunaan energi yang tinggi juga menjadi tantangan besar. Diperlukan pendekatan kolaboratif dari berbagai pihak untuk menemukan keseimbangan antara pemanfaatan AI dan dampaknya terhadap lingkungan. Inisiatif seperti Aliansi Tata Kelola Kecerdasan Buatan dari Forum Ekonomi Dunia bisa menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa AI menjadi alat yang mendukung inovasi dan keberlanjutan, bukan hanya beban bagi lingkungan.