Universitas Negeri Malang (UM) Gelar Konferensi Internasional SUSTAIN 2024

Asst. Prof. Edward Park dari Nanyang Technological University
Sumber :
  • um.ac.id

Malang, WISATA – Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan komitmennya menuju World Class University dengan mengedepankan isu keberlanjutan lingkungan melalui konferensi internasional SUSTAIN 2024. Bertajuk “Climate Changes and Disaster Resilience: The Role of Universities in Building Adaptive Capacities”, acara ini digelar pada 19 September 2024 di lantai 9 Gedung Kuliah Bersama A19, UM.

Jokowi Buka HLF MSP dan IAF 2024: Indonesia Tegaskan Peran Penting dalam Pencapaian SDGs

Konferensi yang bertujuan untuk memperkuat peran strategis universitas dalam membangun kapasitas adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana ini diselenggarakan oleh Pusat Mitigasi Lingkungan dan Bencana UM

SUSTAIN 2024 menjadi forum penting bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait peningkatan resiliensi menghadapi dampak perubahan iklim dan bencana alam. Acara ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 13 tentang aksi menghadapi perubahan iklim dan nomor 11 terkait kota dan komunitas yang berkelanjutan.

Di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi Tegaskan Pentingnya Visi Baru untuk Pembangunan Dunia

Konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara ternama. Pada sesi plenary pertama, Carla Fresquez dari University of California – Davis memberikan presentasi daring berjudul “Universities as Catalyst for Climate Adaptation and Resilience.” Ia menekankan pentingnya komitmen jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya alam dan kebijakan keberlanjutan yang kuat di tingkat universitas. “Sustainability is in our DNA, through long-term commitment to steward natural resources, committed leadership at all levels and strong policies with stretch goals,” jelas Carla.

Selanjutnya, Asst. Prof. Edward Park dari Nanyang Technological University membahas isu penambangan pasir di Delta Sungai Mekong yang berdampak serius pada lingkungan. “Widespread illegal mining in the region further exacerbates the mismatch. The environmental consequences of riverbed sand mining include deeply incised riverbeds that result in riverbank and coastal erosion,” ujar Prof. Park.

Presiden Jokowi Sambut Para Pemimpin Dunia di Bali, Siapkan Kolaborasi Global yang Lebih Kuat

Sesi ketiga diisi oleh Prof. Emer. Ann Hirt dari ETH Zurich, yang telah banyak berkontribusi dalam penelitian geofisika, meski sudah pensiun. Dari Indonesia, turut hadir Dr. Junaidi, S.S., M.A., dari Universitas Indonesia, dan Prof. Dr. Nandang Mufti, S.Si., M.T., dari UM.

Dengan kehadiran tokoh-tokoh dunia ini, SUSTAIN 2024 diharapkan menjadi pijakan penting bagi universitas-universitas dalam mempromosikan keberlanjutan lingkungan dan mitigasi bencana di tingkat global.

Halaman Selanjutnya
img_title