MALANG: Festival Kebudayaan 2023 di Kampus UM, 23-27 November 2023

Festival Kebudayaan 2023 di Kampus UM, 23-27 November 2023
Sumber :
  • infopublik.id

Malang, WISATA – Untuk memajukan budaya bangsa Indonesia, Universitas Negeri Malang (UM) bersama komunitas Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) berkolaborasi menggelar Festival Kebudayaan (FK) ke-12 di kampus UM pada tanggal 23 – 27 November 2023.

Terkait dengan kegiatan tersebut, panitia pelaksana menggelar konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah pihak diantaranya perwakilan dari BWCF yaitu Seno Joko Suyono (pendiri sekaligus kurator BWCF), Anwari dan Nova Ruth (penampil BWCF) serta Daya Wijaya (Kepala Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UM) pada Rabu, (22/11/2023).

Dalam kegiatan ini, akan ditampilkan pertunjukan Tari Topeng Desa Kranggan, dilanjutkan pemutaran video kesaksian tentang Prof. Edi Sedyawati selaku tokoh yang pemikirannya menjadi tema besar acara BWCF 2023, sambutan dari keempat pengisi acara utama, pemutaran teaser film dokumenter Topeng Malang, serta tanya jawab dengan media.

Ketua Departemen (Kadep) Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UM, Dr. Daya Negri Wijaya, S.Pd., M.A. mengaku bangga terhadap pelaksanaan festival ini. Pasalnya, tidaklah mudah untuk bisa berkolaborasi dengan komunitas BWCF yang kelasnya tingkat nasional, bahkan internasional dalam pelestarian seni budaya dan sejarah.

“Saya mewakili UM sangat bangga atas kolaborasi yang telah dijalin dengan BWCF ini, UM sangat membuka diri bagi siapapun untuk berkolaborasi, yang memiliki tujuan dalam memajukan budaya bangsa yang kaya ini, sebab UM sangat potensial untuk dapat berkontribusi dalam kemajuan kebudayaan Indonesia, kami memiliki bidang keilmuan seperti sejarah, sastra, hingga kesenian yang mampu untuk bersinergi dalam misi memajukan budaya bangsa,” ungkapnya.

Kemajuan seni budaya Indonesia sangat penting untuk diupayakan dan dilestarikan keberadaannya, sebab seni budaya ini menjadi ikonik bangsa dalam ruang lingkup dunia secara global.

Oleh karena itu, sebagai warga pribumi sangat berhak untuk mempromosikan seni budaya Indonesia supaya dapat diketahui oleh generasi milenial.

Selama ini kita hanya sebagai objek untuk mempromosikan budaya luar demi kepentingan global, sehingga lupa, bahwa kita juga memiliki budaya lokal yang sangat kaya untuk dilestarikan dan dipromosikan.

"Padahal kita sangat berhak untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia, sebab kita yang mengetahui kebudayaan yang ada Indonesia, maka sebagai langkah konkret dalam mempromosikan dan memajukan kebudayaan Indonesia secara global, kami UM berkolaborasi dengan BWCF,” tambahnya.

Diharapkan, warga Indonesia terutama kalangan akademisi dan generasi milenial, senantiasa memberikan dukungan terhadap acara festival kebudayaan. Sebab, sangatlah penting bagi pribumi untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia agar tidak terkikis oleh budaya luar yang semakin meluas kehadirannya ke masyarakat setempat.

(Sumber: infopublik.id)

Aktor Exhuma Choi Min-Sik akan Membintangi Remake Korea dari Film Hollywood, ‘The Intern’