Phishing, Ransomware, hingga DDoS: 4 Serangan Cyber yang Mengancam Kehidupan Digital Anda!

Brain Cipher Ransomware
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Man-in-the-Middle (MitM) adalah jenis serangan siber di mana penyerang menyadap komunikasi antara dua pihak untuk mencuri atau mengubah data yang ditransmisikan. Serangan ini dapat terjadi pada berbagai jenis komunikasi digital, termasuk email, pesan instan, dan transaksi keuangan.

Skandal Fufufafa Viral: 5 Kesalahan Fatal yang Bisa Menghancurkan Privasimu!

Salah satu teknik MitM yang umum adalah dengan memanfaatkan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman. Penyerang dapat membuat jaringan Wi-Fi palsu atau menyusup ke jaringan yang sah, kemudian mencuri informasi pribadi seperti kata sandi atau nomor kartu kredit yang dikirimkan oleh korban.

Menurut data dari Symantec, sebanyak 95% dari seluruh serangan MitM terjadi melalui jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman. Di Indonesia, penggunaan Wi-Fi publik semakin meningkat, terutama di kafe, restoran, dan tempat umum lainnya, yang membuat serangan MitM menjadi ancaman nyata bagi pengguna internet.

Jangan Terjebak Seperti Fufufafa! Inilah Cara Mengamankan Akun Onlinemu dengan Benar

Mengapa Anda Harus Peduli?

Ancaman siber bukan hanya masalah teknis yang harus dihadapi oleh tim IT atau perusahaan besar. Setiap orang yang menggunakan internet, baik untuk bekerja, berbelanja, atau berkomunikasi, berisiko menjadi korban serangan siber. Dampaknya bisa sangat merugikan, mulai dari kehilangan data pribadi, pencurian identitas, hingga kerugian finansial yang besar.

Akun Fufufafa Terungkap: Rahasia Kelam di Balik Ancaman Siber dan Cara Melindungi Data Pribadi

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, penting bagi setiap individu dan bisnis untuk memahami ancaman siber dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari serangan siber:

  1. Jangan Pernah Mengklik Tautan atau Lampiran yang Mencurigakan: Salah satu cara paling efektif untuk mencegah phishing adalah dengan tidak mengklik tautan atau membuka lampiran dari email yang tidak dikenal atau mencurigakan. Selalu periksa ulang alamat email pengirim dan konten pesan sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.
  2. Backup Data Secara Berkala: Untuk melindungi diri dari ransomware, selalu lakukan backup data secara berkala dan simpan salinan backup di lokasi yang terpisah dan aman. Dengan begitu, jika Anda menjadi korban ransomware, Anda dapat memulihkan data tanpa harus membayar tebusan.
  3. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Terpercaya: Pastikan semua perangkat Anda dilindungi oleh perangkat lunak keamanan yang terpercaya, termasuk antivirus, firewall, dan deteksi intrusi. Perangkat lunak ini dapat membantu mendeteksi dan mencegah serangan siber sebelum merusak sistem Anda.
  4. Hindari Menggunakan Wi-Fi Publik untuk Transaksi Sensitif: Untuk mencegah serangan MitM, hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik untuk melakukan transaksi keuangan atau mengakses informasi sensitif. Jika harus menggunakan Wi-Fi publik, pastikan Anda menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi data yang dikirimkan.
Halaman Selanjutnya
img_title