GEMPA MEGATHRUST: Apa Sih Gempa Megathrust? Ini Penjelasannya..

Ancaman Megathrust
Sumber :
  • Antara

Jakarta, WISATA Gempa Megathrust menjadi salah satu gempa yang muncul menjadi perbincangan di media sosial dan mengancam Pulau Jawa.

Sebenarnya, apa sih gempa megathrust itu?

Gempa Megathrust merupakan gempa bumi yang berasal dari zona Megathrust.

Kata "Mega" itu artinya besar, sedangkan kata "Thrust" itu artinya sesar sungkup.

Letaknya itu di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra).

Dilansir dari buku "Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017" berdasarkan hasil kajian para pakar gempa bumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa, disebut sebagai zona megathrust.

Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate.

Zona megathrust, adalah istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua, membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antarlempeng, yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting).

Gempa dalam skala besar di laut, kemudian memicu terjadinya tsunami.

Secara umum zona sumber kejadian gempa bumi di Indonesia, berdasarkan mekanisme fisik dapat di bagi menjadi 3, salah satunya, zona subduksi yang merupakan zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antarlempeng.

Jalur subduksi lempeng, umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar lempeng.

Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar” disebut sebagai Zona Megathrust.

Zona megathrust bukanlah hal baru.

Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu, saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.

MUSIM KEMARAU: Seribu Embung di Jawa Tengah, Mampu Atasi Kekeringan?

Ilustrasi: Getaran Gempa

Photo :
  • baznas.go.id
Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti:

1. Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba,
2. Subduksi Banda
3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
4. Subduksi Sulawesi
5. Subduksi Lempeng Laut Filipina,
6. Subduksi Utara Papua.

Megathrust Selatan Jawa

BMKG: Kebumen, Salah Satu Zona Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia, Waspadalah

Di Samudra Hindia Selatan Jawa terdapat 3 segmentasi megathrust, yaitu Segmen Jawa Timur, Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan Segmen Banten-Selat Sunda.

Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M 8,7.

Namun, jika skenario model dibuat dengan asumsi 2 segmen megathrust yang "bergerak" secara simultan, maka magnitudo gempa yang dihasilkan bisa lebih besar dari 8,7.

Dalam catatan sejarah, sejak tahun 1700, zona Megathrust Selatan Jawa sudah beberapa kali terjadi aktivitas gempa besar (major earthquake) dan dahsyat (great earthquake).

Gempa besar dengan magnitudo antara 7,0 dan 7,9 sudah terjadi sebanyak 8 kali, yaitu tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1937 (M7,2), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8) dan 2009 (M7,3).

Sementara gempa dahsyat dengan magnitudo 8,0 atau lebih besar, sudah terjadi 3 kali, yaitu tahun 1780 (M8,5), 1859 (M8,5), dan 1943 (M8,1).

(Sumber: Antara)