Revolusi Digital Indonesia: Kecepatan Internet Meningkat Sepuluh Kali Lipat dalam Satu Dekade

Menteri Budi Arie Internet Sepuluh Kali Lebih Cepat .jpg
Sumber :
  • Komimfo.go.id

Jakarta, WISATA - Kecepatan internet di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan selama satu dekade terakhir. Jika pada tahun 2014, kecepatan internet rata-rata di Indonesia hanya sekitar 2,5 Mbps, maka pada tahun 2024, angka ini telah melonjak sepuluh kali lipat menjadi 25 Mbps. Perkembangan ini tidak hanya menjadi bukti kemajuan teknologi, tetapi juga mencerminkan transformasi digital yang sedang berlangsung di Tanah Air.

Target Pertumbuhan Ekonomi 8% di Tahun 2028-2029, Realistiskah?

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa momentum kemajuan ini dimulai saat Presiden Joko Widodo meluncurkan layanan telekomunikasi 4G di frekuensi 1.800 Mhz secara nasional. Peristiwa penting tersebut terjadi pada Jumat sore, 11 Desember 2015, di Museum Nasional, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya di Peluncuran Film Dokumenter “Derang Daring” yang diadakan di Theatre 3 Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, pada Jumat (30/08/2024), Menteri Budi Arie mengungkapkan bahwa peluncuran layanan 4G ini merupakan langkah krusial dalam evolusi teknologi digital di Indonesia.

“Peluncuran 4G di frekuensi 1.800 Mhz sembilan tahun lalu menjadi tonggak penting dalam sejarah digital Indonesia. Lima penyelenggara layanan telekomunikasi besar, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL, Hutchison 3, dan Smartfren, mulai mengoperasikan layanan 4G, memberikan akses internet dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan teknologi sebelumnya,” ujar Menteri Budi Arie.

Ekonomi Lesu: Shifting Teknologi atau Dampak Resesi Global?

Layanan 4G tidak hanya membawa perubahan pada akses internet di Indonesia, tetapi juga menjadi katalisator yang mendorong revolusi digital, yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di tanah air. Menteri Budi Arie mengingatkan kembali bahwa saat peluncuran 4G LTE sembilan tahun lalu di Museum Gajah, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan bahwa revolusi digital akan mendorong revolusi ekonomi. Pernyataan ini terbukti benar, karena perekonomian digital Indonesia tumbuh pesat, bahkan mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan pandemi Covid-19.

Selama masa pandemi Covid-19 antara tahun 2020 hingga 2022, sektor digital memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan ekonomi Indonesia. Akses konektivitas menjadi krusial, dan semua ekosistem digital berperan penting dalam menyediakan akses ini kepada masyarakat. Menteri Budi Arie menekankan bahwa perhatian Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam melakukan percepatan transformasi digital nasional telah berfokus pada perluasan akses internet dan peningkatan infrastruktur digital, terutama di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Terluar (3T).

Apakah Shifting Digital yang Disalahkan? Realitas Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi

Keberadaan internet di daerah 3T telah mengubah perekonomian dan kehidupan masyarakat setempat. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun pemangku kepentingan lainnya. Menteri Budi Arie menegaskan bahwa capaian ini adalah fondasi bagi pemerintah untuk terus mendorong transformasi digital, memperkuat ekonomi, dan mempersiapkan Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju pada tahun 2045.

Dalam peluncuran film dokumenter "Derang Daring", Menteri Budi Arie didampingi oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Prabunindya Revta Revolusi, dan Staf Khusus Menteri Sarwoto. Tampak hadir pula Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga, Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia Fajrin Rasyid, Ketua Umum PANDI John Sihar Simanjuntak, Produser Film "Derang Daring" Fauzan Zidni, dan Sutradara Dodik.