Gawat, 4.759.218 Data ASN Bocor! Siapa Bertanggung Jawab?

Data Bocor
Sumber :
  • IG/iykra_id

Jakarta, WISATA – Badan Kepegawaian Negara (BKN) diminta bertanggung jawab atas dugaan kebocoran data 4.759.218 pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebocoran data termasuk di dalamnya data Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dunia Menyikapi Hacker dengan Cara Berbeda: Dari Hukuman Berat hingga Penghargaan, Indonesia ?

"Ujung-ujungnya ada kerugian pada pemilik data. Kalau menurut saya, BKN harus bertanggung jawab, bukan hanya  ngomong sistem layanan tidak terganggu, tapi bertanggung jawab dengan sistem kebocoran," kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persadha, dalam perbincangan dengan Pro3 RRI, Senin (12/8/2024).

ASN dan PPPK akan menjadi korban penipuan karena diduga data-data tersebut dijual diforum hacker, senilai USD10 ribu atau hampir Rp160 juta. Data yang bocor sangat lengkap mulai nomor Nomor Induk Kependudukan, nomor kepegawaian, dan nomor telepon.

Rahasia Keamanan Digital: Mengapa Password Kuat Saja Tidak Cukup untuk Menghadapi Hacker!

Ada pula informasi riwayat pendidikan dan tahun lulus, nomor surat keputusan (SK) CPNS, nomor SK PNS, golongan, jabatan. Informasi instansi, alamat, nomor identitas, nomor ponsel, email bahkan agama.

"Bayangkan ditelepon penipu bisa membantu kenaikan pangkat dan si hacker punya semua data sehingga orang percaya. Bayar Rp10 juta, banyak yang tergoda sehingga kalau 16 orang maka balik modal Rp160 juta," ujarnya.

Mengapa Hacker Mengincar Data Pribadi Anda? Lindungi Diri di Era Digital!

Pratama mengklaim telah membuktikan adanya sistem BKN diretas yang mengakibatkan data bocor. Biasanya hacker dalam menawarkan data dengan memberikan sampel tujuannya agar pembeli melakukan verifikasi.

Selanjutnya, CISSREC mengambil sampel dan menghubungi data seperti yang tertera di sampel dan hasilnya valid. Data tersebut berasal data basis data dari Satu Data ASN (http:// satudataasn.bkn.go.id).

Halaman Selanjutnya
img_title