Dari Pada Bunuh Diri, Orang Jepang Sekarang Lebih Memilih ‘Jouhatsu’, Apa itu?

Menghilang dan Tak Dikenali
Sumber :
  • pixabay

WisataJepang yang dikenal dengan budaya malu dan hormat, mempunyai angka bunuh diri yang tinggi. Secara historis,  sikap budaya terhadap bunuh diri di Jepang digambarkan  sebagai toleransi dan dianggap terhormat.

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026: Pukul 14.00 WIB Nanti, Drawing Putaran Ketiga, Ini Live Streamingnya

Namun, sekarang ada fenomena yang disebut jouhatsu yang dipilih orang Jepang alih-alih bunuh diri. Setiap tahun sekitar 70 sampai 100 orang melakukan jouhatsu. Dan aktivitas ini tidaklah illegal di Jepang. Apa itu jouhatsu

Dikutip dari yougojapan.com, arti dari jouhatsu adalah menguap. Istilah ini berkaitan dengan orang yang sengaja menghilangkan diri, seperti meninggalkan kehidupan dan identitas diri mereka untuk melarikan diri ke tempat lain.

Mulai 1 Juni 2025, SIM Indonesia Berlaku di Negara Asia Tenggara, Yuhuuu....

Apa yang menyebabkan orang Jepang melakukan jouhatsu? Sebenarnya untuk waktu tertentu orang-orang yang melakukan jouhatsu tidaklah diketahui. Dengan kata lain kelompok mereka benar-benar tersembunyi. Namun, sekarang telah banyak vlogger dan influencer yang mengungkap fenomena dan tindakan jouhatsu tersebut. 

Setiap orang pasti mempunyai sebab yang berbeda ketika mereka memilih untuk melakukan jouhatsu. Ada beberapa hal yang secara umum menjadi penyebabnya, yaitu:

Review Buku "Anak Semua Bangsa" Karya Pramoedya Ananta Toer

Baca juga: Inspirasi dari Jepang: Membangun Masa Depan yang Sukses dari Model Pendidikan Terbaik

Utang 

Orang yang tidak mampu melunasi utang atau mengalami kebangkrutan adalah hal yang sangat memalukan dan menciptakan rasa putus asa, hal ini mendorong keputusan untuk bunuh diri. Oleh karena itu, ketika mengalami masalah ini banyak yang memilih pergi atau menghilang.

Kehilangan Pekerjaan 

Kehilangan pekerjaan, adalah sumber rasa malu dan benci pada diri sendiri, karena pada dasarnya banyak orang yang dipertahankan untuk bekerja di suatu perusahaan. Kehilangan pekerjaan dianggap sebagai kegagalan, sekalipun itu bukan kesalahan karyawan.

Kekerasan dalam Rumah Tangga

Kekerasan dalam rumah tangga bisa menjadi pemicu wanita dan anak untuk lari dari rumah. Ada lembaga khusus yang dapat membantu wanita melarikan diri dari kekerasan dan kontrol pasangan. Lembaga ini dibayar untuk membuat wanita tidak dapat ditemukan. 

Perselisihan Pernikahan 

Perceraian juga menyebabkan seseorang merasa malu, hal ini menyebabkan mereka melakukan jouhatsu dengan lari dan mengubah identitas mereka.

Jouhatsu dianggap sebagai alternatif yang lebih baik dari pada bunuh diri di Jepang. Bagi orang yang menginginkan kehidupan alternatif dengan identitas diri yang baru, jouhatsu menawarkan kesempatan untuk merasa bebas dan tenang