Sadapan Getah Pinus: Berharap Rupiah dari Luka Pohon

Sadapan Getah Pinus
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

1.   Lapangan Kerja: Penyadapan getah pinus menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar hutan. Banyak petani dan pekerja yang bergantung pada aktivitas ini sebagai sumber pendapatan utama.

Buku Harian Transylvania Berusia 500 Tahun Mengungkap Bagaimana Zaman Es Kecil Membentuk Kehidupan dan Kematian

2.   Industri Turunan: Getah pinus yang diolah menjadi terpentin dan resin memiliki permintaan tinggi di industri kimia, farmasi, dan kosmetik. Terpentin digunakan sebagai pelarut dalam industri cat dan varnish, sementara resin digunakan dalam pembuatan perekat, tinta, dan produk lainnya.

3.   Ekspor: Indonesia merupakan salah satu produsen getah pinus terbesar di dunia. Produk turunan getah pinus diekspor ke berbagai negara, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Perbandingan Potensi Panas Bumi dengan Sumber Energi Lain: Posisi Indonesia di Peta Energi Global

Data Statistik Terbaru

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), produksi getah pinus nasional terus meningkat. Pada tahun 2022, produksi getah pinus mencapai 150 ribu ton, meningkat 10% dibanding tahun sebelumnya. Ekspor produk turunan getah pinus memberikan devisa sekitar USD 200 juta per tahun. Data ini menunjukkan pentingnya industri getah pinus bagi perekonomian nasional.

Transisi Hijau: Menciptakan Peluang Kerja Baru di Era Perubahan Iklim

Kontribusi Ekologis

Selain manfaat ekonominya, penyadapan getah pinus juga memiliki kontribusi ekologis. Pohon pinus yang disadap tidak ditebang sehingga keberlanjutan hutan tetap terjaga. Aktivitas ini juga mendorong konservasi hutan pinus karena masyarakat memiliki kepentingan langsung dalam menjaga kelestariannya.

Halaman Selanjutnya
img_title