Tips Menghadapi Orang Tua yang Pikun dan Suka Marah-marah, Salah Satunya Ajak Beraktivitas Bersama

TIPS, WISATA – Menghadapi orang tua yang mengalami pikun dan suka marah bisa menjadi tantangan yang berat bagi anak-anak mereka. Pikun adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif, seperti ingatan, berpikir, dan berbicara. Pikun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti usia, penyakit, stres, atau trauma. Orang tua yang pikun mungkin sering lupa, bingung, tersesat, atau mengulang-ulang hal yang sama. Mereka juga mungkin menjadi mudah tersinggung, marah, agresif, atau depresi.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda menghadapi orang tua yang pikun dan suka marah, dirangkum dari berbagai sumber:

- Sabar dan pengertian. Orang tua yang pikun dan marah bukanlah sengaja ingin menyusahkan Anda. Mereka mungkin merasa frustrasi, atau malu karena tidak bisa mengendalikan diri atau situasi mereka. Cobalah untuk tidak membalas kemarahan mereka dengan kemarahan Anda sendiri. Berikan mereka dukungan, kasih sayang, dan penghargaan atas apa yang masih bisa mereka lakukan.

- Komunikasi yang efektif. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan positif saat berbicara dengan orang tua yang pikun dan marah. Hindari menggunakan kata-kata yang mengejek, menyalahkan, atau menantang mereka. Jangan bertanya terlalu banyak atau mengharapkan mereka untuk mengingat hal-hal yang sulit.



Orang tua

Photo :

• pixabay

- Rutinitas yang teratur. Membuat jadwal harian yang konsisten dan mudah diikuti bisa membantu orang tua yang pikun dan marah merasa lebih nyaman dan aman. Cobalah untuk menjaga waktu tidur, makan, mandi, beraktivitas, dan beristirahat mereka tetap sama setiap hari. Hindari perubahan yang mendadak atau tidak perlu dalam lingkungan atau kebiasaan mereka. Bantu mereka mengenali waktu, tempat, dan orang-orang di sekitar mereka.

Halaman Selanjutnya

- Aktivitas yang bermanfaat. Mengajak orang tua yang pikun dan marah melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka bisa meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental mereka. Pilihlah aktivitas yang menyenangkan, menstimulasi, dan memberi rasa percaya diri bagi mereka. Misalnya, berjalan-jalan di taman, mendengarkan musik, membaca buku, dan lain lain. Hindari aktivitas yang terlalu sulit, membosankan, atau menimbulkan stres bagi mereka.