Tradisi dan Budaya Sambut Ramadan di Beberapa Tempat di Indonesia, Salah Satunya adalah Nyorog

Hidangan Cucurak
Sumber :
  • IG/rumahnahla.id

Malang, WISATA – Ramadan segera tiba dalam hitungan hari. Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim pun menyambut momen spesial ini dengan penuh suka cita. Bahkan, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi menyambut Ramadan yang berbeda-beda. Tradisi-tradisi menyambut Ramadan tersebut dilakukan secara turun-temurun sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya dan adat istiadat. 

Profil Pemeran Utama 'The Trunk' yang Tayang 29 November 2024

Tak mengherankan jika setiap tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadan tersebut menyimpan makna mendalam yang bertujuan untuk menyucikan diri, saling mendoakan dan memaafkan, sekaligus menjalin silaturahmi antar sesama dalam menyambut kehadiran bulan suci Ramadan.

Berikut beberapa tradisi menyambut Ramadan di Indonesia yang penuh suka cita dan sangat bermakna: 

Presiden Prabowo Subianto: Air Mata Seorang Jenderal untuk Guru, Pilar Masa Depan Indonesia

1. Nyorog (Jakarta)

Masyarakat asli Jakarta atau suku Betawi memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang. Salah satunya adalah tradisi Nyorog atau kegiatan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua. Baik itu orang tua atau mertua yang sudah berbeda rumah, maupun ke tokoh daerah setempat.  Tradisi Nyorog tidak semerta-merta sebagai kegiatan berkirim makanan saja. Justru, tradisi menyambut Ramadan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama. 

TOYOTA, Ubah Kotoran Ayam Jadi Hidrogen untuk Bahan Bakar Kendaraan

Nyorog

Photo :
  • IG/ikb_ig

Cucurak (Jawa Barat)

Selanjutnya ada tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan. Menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan. Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama saja. Tapi menjadi momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

Tradisi Cucurak

Photo :
  • kemenparekraf.go.id

Padusan (Yogyakarta)

Masyarakat Yogyakarta turut memiliki tradisi dalam menyambut Ramadan yang masih dilakukan hingga sekarang. Namanya adalah Padusan, atau dalam bahasa Jawa diartikan dengan padus (mandi).  Padusan dilakukan sebagai bentuk penyucian diri, sekaligus membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan. Jika ditelaah lebih dalam, Padusan juga bisa diartikan sebagai momen untuk merenung dan intropeksi diri atas kesalahan yang pernah diperbuat. Sehingga, umat Islam bisa menjalankan ibadah dalam kondisi suci lahir dan batin.

Padusan

Photo :
  • IG/official_jmtransjawa

Itulah beberapa tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia