Destinasi Wisata Religi Berbagai Kepercayaan di Jawa Timur, yang Sarat dengan Budaya dan Sejarah

Masjid Chenghoo Surabaya
Sumber :
  • IG/ngopibareng.id

JAWA TIMUR, WISATA – Wisata religi adalah jenis wisata yang berpusat pada tempat atau kegiatan keagamaan. Jenis pariwisata ini menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, karena semakin banyak orang mencari pengalaman bermakna yang memungkinkan mereka terhubung dengan iman dan spiritualitas mereka. Salah satu bentuk wisata religi yang populer adalah mengunjungi tempat-tempat suci dan tujuan ziarah.

Pemakaman Peti Mati Gantung Masyarakat Igorot yang Menarik di Sagada, Filipina

Salah satu bentuk wisata religi yang paling populer adalah mengunjungi tempat-tempat suci. Ini bisa berupa tempat ibadah, seperti gereja, masjid, kuil, atau sinagog, atau situs alam yang dianggap suci, seperti gunung, sungai, atau hutan. Situs-situs ini sering memiliki makna spiritual yang mendalam bagi mereka yang mengunjunginya, dan banyak orang percaya bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, menginspirasi, dan mengubah.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah tempat-tempat tujuan wisata religi di Jawa Timur yang menarik untuk dikunjungi,

Suku Mentawai Salah Satu Suku Tertua di Indonesia dengan Jejak Sejarah yang Panjang

1. Kuil Kwan Sing Bio: Merupakan kuil tertua dan terbesar di Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 1787 dan dipersembahkan untuk Dewa Kwan Sing Tee Koen, dewa laut dalam agama Taoisme. Kuil yang berlokasi di Tuban Jawa Timur ini memiliki arsitektur yang megah dan indah dengan ukiran naga dan patung-patung dewa. Kuil ini juga memiliki museum yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dan budaya Tionghoa. Slain itu kuil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan, taman, dan tempat bermeditasi.

 

Tenun Ikat Sintang, Cerminan Identitas Budaya dan Kekayaan Tradisi Masyarakat Dayak di KalBar

Kuil Kwan Sing Bio

Photo :
  • pixabay

2. Masjid Cheng Ho Surabaya: Masjid yang menggabungkan unsur Islam dan Tionghoa yang dibangun pada tahun 2002 sebagai penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, seorang pelaut dan penjelajah dari China yang menyebarkan Islam di Indonesia. Masjid ini memiliki bentuk atap yang melengkung seperti kuil Tionghoa berwarna merah, dan menara yang berbentuk seperti pagoda. Juga memiliki ciri khas ada lampion, serta kaligrafi Arab dan Mandarin. Masjid ini juga dilengkapi dengan perpustakaan, ruang serbaguna, dan taman.

Halaman Selanjutnya
img_title