Rahasia Warna Asli Terracotta Army yang Hampir Hilang Setelah Ribuan Tahun

Jakarta, WISATA - Di balik keheningan ribuan patung prajurit tanah liat di Xi’an, Tiongkok, terdapat kisah mengagumkan yang jarang diketahui banyak orang. Ketika pertama kali ditemukan pada tahun 1974, Terracotta Army tidak tampak seperti yang kita kenal sekarang—berwarna tanah, gelap, dan pudar. Sebaliknya, patung-patung tersebut dulu memiliki warna mencolok dan detail luar biasa. Sayangnya, keindahan warna asli ini hampir sepenuhnya hilang dalam hitungan menit setelah terkena udara.

Mengapa warna aslinya bisa hilang? Bagaimana para arkeolog berupaya menyelamatkannya? Dan seperti apa sebenarnya warna asli dari Tentara Terakota yang dibangun lebih dari dua ribu tahun lalu ini? Artikel ini akan mengupas secara lengkap rahasia warna-warni yang tersembunyi dari pasukan abadi Kaisar Qin Shi Huang.

Prajurit Berwarna-Warni, Bukan Tanah Liat Polos

Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang Tentara Terakota adalah anggapan bahwa mereka memang diciptakan dalam warna cokelat tanah liat seperti yang kita lihat sekarang. Faktanya, pada masa Dinasti Qin, setiap patung dicat dengan warna cerah dan hidup, seperti merah, hijau, biru, ungu, hitam, dan putih.

Cat yang digunakan dibuat dari mineral alami dan pigmen berbasis organik, dipadukan dengan bahan pengikat dari pernis atau resin tanaman. Hasilnya, prajurit-prajurit tersebut terlihat seperti nyata, lengkap dengan warna pada baju besi, wajah, rambut, bahkan ekspresi mata yang hidup.

Warna-warna ini juga menunjukkan status sosial dan fungsi militer dari masing-masing patung. Misalnya, jenderal mungkin dicat lebih mencolok daripada prajurit biasa, dan unit yang berbeda memakai warna seragam yang berbeda pula.

Halaman Selanjutnya