Dari Kanjuruhan ke Majapahit: Kebangkitan Semangat Peradaban Nusantara di Karnaval Bersih Desa Tlogomas
- Handoko/Istimewa
Malang, WISATA - Pada pagi hari yang cerah, tepatnya tanggal 23 Februari 2025, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, kembali menggelar Karnaval Bersih Desa yang tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebuah momentum kebangkitan semangat peradaban Nusantara. Karnaval ini mengusung tema “Dari Kanjuruhan ke Majapahit: Kebangkitan Semangat Peradaban Nusantara di Karnaval Bersih Desa Tlogomas” sebagai penghargaan atas kejayaan sejarah yang telah melahirkan identitas bangsa. Acara ini merupakan perpaduan antara tradisi kuno dan semangat modern, serta menjadi wujud nyata sinergi antara pelestarian budaya, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan pariwisata lokal.
Panitia Karnaval Budaya Tlogomas
- Handoko/Istimewa
Menyusuri Jejak Sejarah: Dari Kanjuruhan ke Majapahit
Sejarah peradaban Nusantara tidak lepas dari kisah gemilang dua kerajaan besar, yakni Kerajaan Kanjuruhan dan Kerajaan Majapahit. Meski sumber-sumber sejarah mengenai Kerajaan Kanjuruhan masih bersifat tradisional dan terkadang bercampur unsur mitos, kerajaan ini dianggap sebagai fondasi awal perkembangan sistem pemerintahan terpusat di Jawa Timur. Di sisi lain, Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya pada akhir abad ke-13, berhasil menyatukan Nusantara di bawah satu bendera, dengan semangat persatuan dan integrasi yang kemudian tercermin dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.”
Dalam konteks Karnaval Bersih Desa Tlogomas, tema “Dari Kanjuruhan ke Majapahit” menjadi simbolisasi perjalanan panjang peradaban yang telah mengantarkan bangsa ke puncak kejayaan. Para peserta karnaval, yang berasal dari berbagai RW di Kelurahan Tlogomas, tidak hanya menampilkan kostum dan atraksi yang mencerminkan kekayaan budaya, tetapi juga mengusung pesan moral untuk terus mengingat dan melestarikan nilai-nilai luhur yang telah membentuk identitas bangsa.
Persiapan dan Rute Karnaval yang Terencana
Karnaval Bersih Desa Tlogomas diselenggarakan sebagai bagian dari agenda “Bersih Desa” yang rutin digelar setiap tahun. Pada hari ini, sejak pukul 07.00 WIB, para peserta mulai berkumpul di lokasi yang telah ditentukan, yakni di sekitar titik kumpul di Gang 3 dan Gang 4. Menurut informasi dari panitia, rute karnaval akan dimulai dari RW 09 di Perumahan Bukit dan Permata Hijau Malang, kemudian melewati beberapa jalan utama seperti Jalan Raya Tlogomas, Jalan Batu Permata, dan berakhir di Jalan Tlogo Indah. Total jarak tempuh rute yang telah direncanakan mencapai sekitar 1,9 kilometer, yang dipersiapkan dengan baik guna mengantisipasi kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Panitia juga telah bekerja sama dengan aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Malang untuk menyiapkan jalur alternatif bagi para pengguna jalan. Data real-time dari aplikasi navigasi menunjukkan bahwa sejak pagi hari, beberapa ruas jalan alternatif sudah mulai dipantau guna mengurangi potensi kemacetan yang mungkin terjadi selama karnaval berlangsung. Informasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang berkendara untuk memilih rute yang lebih efisien.
Karnaval Budaya Tlogomas
- Handoko/Istimewa
Kebangkitan Semangat Peradaban melalui Seni dan Budaya
Karnaval ini tidak semata-mata sebuah perayaan yang bersifat seremonial, melainkan juga sebuah manifestasi dari usaha melestarikan tradisi serta mengingat kembali perjalanan panjang peradaban Nusantara. Setiap kelompok peserta telah menyiapkan pertunjukan yang mengandung nilai historis, mulai dari tarian tradisional, musik gamelan, hingga pameran kostum yang menggambarkan era kejayaan Kerajaan Kanjuruhan dan Majapahit.
Dampak Positif bagi UMKM dan Pariwisata Lokal
Selain sebagai ajang pelestarian budaya, Karnaval Bersih Desa Tlogomas juga memiliki peran strategis dalam menggerakkan perekonomian lokal, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor pariwisata. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang tahun 2024, jumlah UMKM di Malang mencapai lebih dari 15.000 unit, dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 22%. Partisipasi aktif UMKM dalam karnaval ini diwujudkan melalui penyediaan berbagai produk lokal seperti makanan tradisional, kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas Malang.
Di samping itu, Dinas Pariwisata Kota Malang melaporkan adanya peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 18% pada event-event budaya yang diselenggarakan di tahun-tahun sebelumnya. Karnaval ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan langsung nuansa kebudayaan yang autentik dan bersejarah. Menurut informasi terkini yang diambil dari akun Instagram resmi Dinas Pariwisata Malang (@pariwisata_malang), kegiatan karnaval budaya telah mendapatkan sambutan positif, dengan ribuan pengikut yang aktif memberikan apresiasi melalui unggahan foto dan video.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Keberhasilan penyelenggaraan Karnaval Bersih Desa Tlogomas tidak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat. Kerja sama lintas sektor ini menjadi kunci dalam memastikan bahwa acara dapat berjalan dengan tertib, aman, dan lancar. Panitia karnaval bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengatur lalu lintas di sepanjang rute, sehingga pengguna jalan yang tidak terlibat dalam karnaval tetap dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan yang berarti.
Selain itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pelaku UMKM, turut memperkuat semangat persatuan dan gotong royong yang menjadi nilai utama dalam budaya Nusantara. Menurut Bapak Arwanto, “Keterlibatan semua elemen masyarakat, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, menunjukkan betapa kuatnya ikatan kita dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya. Ini juga merupakan upaya strategis untuk menggerakkan ekonomi lokal melalui pariwisata dan pemberdayaan UMKM.”
Peran Teknologi dan Media Sosial
Di era digital seperti sekarang, teknologi informasi dan media sosial memegang peranan penting dalam menyebarkan informasi serta menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara budaya. Akun resmi panitia karnaval di YouTube dan Instagram telah rutin mengunggah video dokumentasi persiapan, cuplikan pertunjukan, dan wawancara dengan para pelaku budaya. Video-video tersebut telah ditonton ribuan kali dan mendapatkan banyak komentar positif, sehingga menjadi salah satu sarana promosi yang efektif untuk menarik minat wisatawan serta meningkatkan visibilitas acara di mesin pencari seperti Google Discovery, Bing, dan Chrome.
Selain itu, data analitik dari platform digital menunjukkan bahwa pencarian dengan kata kunci “Karnaval Bersih Desa Tlogomas”, “Peradaban Nusantara”, dan “Budaya Kanjuruhan ke Majapahit” mengalami peningkatan signifikan sebesar 35% dalam sepekan terakhir. Hal ini menjadi indikator bahwa masyarakat semakin tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai akar budaya dan nilai-nilai sejarah yang diusung dalam acara ini.
Pembelajaran dari Masa Lalu untuk Masa Depan
Karnaval Bersih Desa Tlogomas kali ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sarana pendidikan yang mengingatkan kita untuk tidak melupakan perjalanan panjang peradaban leluhur. Dengan mengusung tema “Dari Kanjuruhan ke Majapahit,” acara ini mengajak setiap lapisan masyarakat untuk merenungkan kembali betapa pentingnya nilai-nilai sejarah dalam membangun masa depan yang lebih bersatu dan bermartabat.
Dalam perspektif sejarah, peradaban yang telah dibangun oleh Kerajaan Kanjuruhan dan Majapahit memberikan inspirasi tentang bagaimana suatu bangsa mampu bangkit dan bersatu di tengah berbagai tantangan. Penerapan nilai-nilai tersebut dalam konteks modern menjadi sangat relevan, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan dinamika sosial ekonomi saat ini. Oleh karena itu, melalui karnaval budaya ini, pesan untuk selalu menghargai dan melestarikan warisan budaya menjadi semakin kuat tersampaikan kepada masyarakat luas.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski Karnaval Bersih Desa Tlogomas telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam menyatukan masyarakat dan menggerakkan ekonomi lokal, berbagai tantangan masih harus dihadapi. Di antaranya adalah isu pendanaan, pemeliharaan infrastruktur, dan keberlanjutan partisipasi masyarakat di masa mendatang. Namun demikian, dukungan yang kuat dari pemerintah daerah, partisipasi aktif masyarakat, dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi informasi diyakini akan mampu mengatasi hambatan tersebut.
Harapan besar pun tertanam dalam setiap langkah persiapan dan pelaksanaan acara ini. Para penyelenggara berharap, keberhasilan karnaval kali ini tidak hanya menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat budaya, tetapi juga menjadi model bagi daerah lain dalam mengintegrasikan nilai sejarah, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan pariwisata. Dengan demikian, pelajaran dari masa lalu dapat dijadikan landasan strategis untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan di masa depan.
Karnaval Bersih Desa Tlogomas dengan tema “Dari Kanjuruhan ke Majapahit: Kebangkitan Semangat Peradaban Nusantara” merupakan wujud nyata penghargaan terhadap warisan budaya yang telah membentuk identitas bangsa. Acara ini tidak hanya menyuguhkan pertunjukan seni yang memukau dan menyentuh jiwa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui pemberdayaan UMKM dan pengembangan pariwisata. Dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat, sinergi lintas sektor, serta pemanfaatan teknologi informasi, telah mengantarkan acara ini ke tingkat yang lebih tinggi.
Melalui karnaval ini, masyarakat diharapkan dapat mengambil hikmah dari perjalanan sejarah, di mana peradaban yang pernah berjaya seperti Kerajaan Kanjuruhan dan Majapahit menjadi sumber inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih bersatu, kreatif, dan berdaya saing. Dengan terus mengingat dan melestarikan nilai-nilai luhur tersebut, bangsa Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan semangat gotong royong dan integritas budaya yang tidak lekang oleh waktu.