KARANGANYAR: 5 Klaster Cagar Budaya Nasional Sangiran, Menjelajahi Kehidupan Purba

Kawasan Cagar Budaya Sangiran
Sumber :
  • IG/kemenkebud

Karanganyar, WISATA – Cagar Budaya Nasional Sangiran, yang terletak di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal karena kekayaan fosilnya, tetapi juga karena pengelolaannya yang terbagi menjadi 5 klaster.

Sama Sama di Pedalaman, Inilah Perbedaan Wisata Adat Suku Anak Dalam dan Baduy Dalam

Setiap klaster menawarkan pengalaman unik dan mendalam tentang kehidupan purba. Berikut adalah penjelasan tentang lima klaster Sangiran dilansir dari instagram @kemenkebud:

1. Klaster Krikilan

Indigenous Tourism: Beberapa Wisata Adat di Indonesia dan Tantangan yang Harus Dihadapi

Lokasi: Desa Krikilan, Kabupaten Sragen, fokus: Pusat Informasi dan Museum Sangiran                        

Klaster Krikilan adalah klaster utama dan paling populer di Sangiran. Di sini terdapat Museum Sangiran, yang menjadi pusat informasi tentang kehidupan purba. Museum ini menampilkan diorama, replika fosil, dan artefak yang menggambarkan evolusi manusia dan lingkungan purba. Pengunjung dapat mempelajari sejarah pembentukan bumi, kehidupan Homo erectus, serta interaksi manusia purba dengan alam.

Indigenous Tourism di Indonesia: Menyelami Kearifan Lokal dengan Bertanggung Jawab

Koleksi Unggulan:  Fosil Homo erectus (termasuk "Sangiran 17"), fosil hewan purba seperti gajah, badak, dan kerbau, alat-alat batu dari zaman Paleolitik.

 

Kawasan Cagar Budaya Sangiran

Photo :
  • IG/kemenkebud

 

2. Klaster Ngebung

Lokasi: Desa Ngebung, Kabupaten Sragen, fokus: Situs Penggalian Fosil Pertama 

Klaster Ngebung adalah tempat pertama kali dilakukan penggalian fosil oleh G.H.R. von Koenigswald pada tahun 1930-an. Situs ini menjadi saksi bisu penemuan-penemuan penting yang mengubah pemahaman dunia tentang evolusi manusia. Pengunjung dapat melihat lokasi penggalian dan mempelajari proses penemuan fosil.

Koleksi Unggulan:  Situs penggalian fosil Homo erectus, informasi tentang sejarah penelitian di Sangiran.

3. Klaster Bukuran

Lokasi: Desa Bukuran, Kabupaten Sragen, Fokus: Fosil Manusia Purba dan Hewan Purba 

Klaster Bukuran menampilkan koleksi fosil manusia purba dan hewan purba yang ditemukan di sekitar Sangiran. Di sini, pengunjung dapat melihat fosil-fosil lengkap yang memberikan gambaran tentang kehidupan pada masa prasejarah.

Koleksi Unggulan: fosil Homo erectus, fosil hewan purba seperti gajah dan badak.

4. Klaster Dayu

Lokasi: Desa Dayu, Kabupaten Karanganyar, fokus: Fosil Hewan Purba dan Lingkungan Purba 

Klaster Dayu menampilkan fosil-fosil hewan purba yang hidup di lingkungan Sangiran pada masa lalu. Situs ini memberikan gambaran tentang ekosistem purba dan interaksi antara manusia purba dengan hewan-hewan tersebut.

Koleksi Unggulan: Fosil hewan purba seperti kerbau, rusa, dan buaya, informasi tentang lingkungan purba Sangiran.

5. Klaster Manyarejo

Lokasi: Desa Manyarejo, Kabupaten Sragen, fokus: Situs Penggalian dan Penelitian Terkini 

Klaster Manyarejo adalah lokasi penggalian dan penelitian terkini di Sangiran. Situs ini sering digunakan oleh arkeolog dan paleontolog untuk melakukan ekskavasi dan studi lebih lanjut tentang kehidupan purba. Pengunjung dapat melihat langsung proses penggalian dan penelitian yang dilakukan oleh para ahli.

Koleksi Unggulan: Situs penggalian aktif, informasi tentang metode penelitian arkeologi.

 

Sumber: instagram @kemenkebud